Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu China Wang Yi Bersama Ribuan Netizen Sambut Kedatangan Mantan Staf Konsulat Houston Bagai Pahlawan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 18 Agustus 2020, 06:48 WIB
Menlu China Wang Yi Bersama Ribuan Netizen Sambut Kedatangan Mantan Staf Konsulat Houston Bagai Pahlawan
Menlu China Wang Yi/Net
rmol news logo Anggota Dewan Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi menyambut staf bekas konsulat China di Houston saat mereka tiba di Beijing pada hari Senin (17/8).

Menlu Wang dalam sambutan singkatnya di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing memuji ketenangan staf di konsulat Houston saat harus menghadapi insiden di mana Amerika Serikat (AS) meminta China untuk menutup konsulatnya di sana. Wang juga membahas keberanian para staf untuk menjaga keamanan kepentingan inti negara dan hak-hak yang sah dari institusi China di luar negeri pada saat kesulitan dan bahaya besar.

"Pasukan anti-China menggunakan segala cara yang mungkin untuk merusak hubungan China-AS dan dengan sengaja menahan perkembangan China, namun, plot tersebut bertentangan dengan arus sejarah dan pasti gagal," kata Wang Yi, seperti dikutip dari GT, Senin (17/8).

Ketua Partai Qi Yu dari Kementerian Luar Negeri China memberikan penghargaan Kelas III kepada staf di acara tersebut.

Ribuan netizen Tiongkok tak mau ketinggalan, mereka menyampaikan sambutan dan rasa hormat mereka kepada staf konsulat dan menyebutnya sebagai pahlawan.

"Saya tidak tahu mengapa mata saya berlinang air mata. Jalan menuju kebesaran China memang sulit, dan para diplomat di garis depan telah bekerja sangat keras. Tetap Kuat, China!" kata salah satu netizen Weibo.

"Semua diplomat China yang kembali, ditempatkan, tak kenal takut pantas dihormati! Terima kasih telah berada di garis depan konflik, memperjelas posisi China, mengekspresikan sikap China dan menceritakan kisah China kepada dunia dengan baik," tulis seorang lainnya.

AS tiba-tiba meminta China untuk menutup konsulatnya di Houston dalam waktu 72 jam pada Juli.

"Ini adalah provokasi politik sepihak oleh AS terhadap China, pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional, pelanggaran berat terhadap ketentuan yang relevan dari perjanjian konsuler China-AS, dan upaya yang disengaja untuk merusak hubungan China-AS," kata Wang Wenbin, Jubir Kemlu China,  pada 22 Juli lalu.

Sebagai balasan China kemudian memerintahkan AS untuk menutup konsulatnya di Chengdu, China Barat Daya.

"Beberapa orang di AS telah berusaha untuk menyabotase hubungan China-AS, dan dengan sengaja mengganggu pembangunan China. Tapi kami percaya dialog daripada konfrontasi adalah yang diinginkan kedua orang itu. Masa depan China akan ditentukan oleh rakyat China, bukan orang lain," kata Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China lainnya di Twitter pada Senin (17/8). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA