Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Yordania Isolasi Kota Dekat Perbatasan Suriah, PM Razzaz: Kami Tidak Ingin Miliki Gelombang Kedua

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 18 Agustus 2020, 07:37 WIB
Yordania Isolasi Kota Dekat Perbatasan Suriah, PM Razzaz: Kami Tidak Ingin Miliki Gelombang Kedua
Perdana Menteri Omar al Razzaz/Net
rmol news logo Menyusul kenaikan angka harian kasus virus corona yang sebagian besar diduga berasal dari negara Suriah, Yordania mengisolasi kota yang berada dekat perbatasan negara tersebut mulai Senin (17/8).

Kementerian Kesehatan Yordania mengatakan setengah dari 39 kasus yang tercatat dalam 24 jam terakhir berasal dari kota Ramtha, dekat perbatasan Suriah.

Para pejabat mengatakan pengemudi truk dan individu yang memasuki kerajaan dari perbatasan Jaber dengan Suriah telah menyebarkan virus.

Selain mengisolasi Kota Ramtha,  pihak berwenang juga akan memberlakukan kembali pembatasan pergerakan di wilayah provinsi tersebut sejak pihak berwenang melonggarkan penguncian nasional Juni lalu.

Sejauh ini Yordania telah melaporkan 1.378 kasus dan 11 kematian akibat Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru.

Penyebaran kasus dari Suriah mendorong kerajaan untuk memberlakukan penutupan selama seminggu di perbatasan Jaber, arteri perdagangan untuk barang transit Suriah dan Lebanon ke Teluk dan Irak pada Rabu lalu.

Perdana Menteri Omar al Razzaz mengatakan pada hari Minggu (16/8) bahwa tindakan lebih keras di perbatasan akan diberlakukan dalam beberapa hari ke depan mengingat lonjakan di negara-negara tetangga serta sebagai upaya ketat dalam menerapkan jarak sosial dan perlindungan kesehatan.

"Kami tidak ingin, amit-amit, memiliki gelombang kedua," kata Razzaz, seperti dikutip dari Memo, Senin (17/8).

Selain mengambil langkah-langkah pencegahan seperti peningkatan pengujian, Razzaz mengatakan pihak berwenang juga akan meningkatkan jumlah karavan untuk menampung ratusan pengemudi truk dan warga Yordania yang datang dari Suriah yang dikarantina.

Menurut pengawas dari LSM dan Badan Kesehatan Sunia WHO, dalam dua minggu terakhir Suriah telah mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang mengkhawatirkan.

Pemerintah Damaskus mengakui telah terjadi peningkatan kasus harian, dengan 84 kasus diumumkan pada hari Minggu. Namun sumber dan saksi medis mengatakan masih banyak lagi yang tidak dilaporkan di negara yang hancur akibat perang itu, di mana pengujian dibatasi di layanan kesehatan yang rapuh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA