Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selisih Kian Tipis, Trump Makin Pede Mencela Biden 'Sleepy Joe'

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 18 Agustus 2020, 11:08 WIB
Selisih Kian Tipis, Trump Makin Pede Mencela Biden 'Sleepy Joe'
Pilpres AS 2020, Donald Trump dan Joe Biden/Net
rmol news logo Presiden Donald Trump kembali mencela saingannya, Joe Biden, dalam kampanyenya di Minnesota dan Wisconsin pada Senin (17/8). Pada saat yang sama Demokrat tengah melangsungkan Konvensi Nasional Demokrat di Milwaukee.

Trump mengatakan bahwa jika 'Sleepy Joe' yang terpilih, maka negara itu akan turun ke dalam rezim sosialis. Trump juga bersikukuh bahwa pemungutan suara melalui surat adalah hal yang tidak layak dan perlu dipertanyakan.

Ini adalah pidatonya Trump di luar jadwalnya, yang ia sampaikan lewat tengah hari di Bandar Udara Internasional Minneapolis-Saint Paul. Trump kemudian memfokuskan pidatonya pada kerusuhan Minneapolis, mengatakan bahwa Partai Demokrat tidak berbuat cukup untuk mencegahnya terjadi dan mengundang para pemimpin bisnis untuk berbicara tentang upaya pemulihan mereka.

Sebelum meninggalkan Wisconsin, Trump berkata, "Satu-satunya cara untuk kita kalah dalam pemilihan adalah jika pemilihan itu dicurangi."

Setelah itu, Trump melakukan perjalanan ke Mankato Minnesota untuk pidato yang lebih panjang di mana dia menggembar-gemborkan manfaat tarif di Iron Range, di antara topik pembahasan lainnya.

Di sana, Trump mengungkapkan klaimnya bahwa Biden menderita penurunan kognitif saat menggembar-gemborkan tanggapan pemerintahannya terhadap virus corona dan upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi AS.

"Kami membangun ekonomi terbesar dalam sejarah dunia, dan sekarang saya harus melakukannya lagi," kata Trump. "Itulah Tuhan yang menguji saya."

Sesaat Trump sempat bercanda menyindir Biden yang tidak tahu di mana Minnesota.

"Saya tidak mengatakan 'Biden' karena menurut saya dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya pikir jika Anda menyebutkan, jika Anda menyebutkan, 'Anda tahu, Anda seharusnya tidak melakukan itu ke Minnesota,' dia 'Saya akan berkata, 'Di mana Minnesota? Saya tidak tahu apa-apa, saya tidak tahu apa itu Minnesota. Tolong, di mana itu?'" canda Trump.

Pada tahun 2016, Trump kalah tipis di Minnesota atas Hillary Clinton, tetapi memperoleh kemenangan mengejutkan di Wisconsin dengan kurang dari satu persentase poin.

"Kami harus memenangkan pemilu. Kami tidak bisa bermain-main," kata Trump, kembali menambahkan bahwa satu-satunya cara dia akan kalah dalam pemilu adalah jika itu dicurangi, seperti dikutip dari CBS, Senin (17/8).

Dari Mankato Trump kemudian meluncur menuju ke Oshkosh, Wis untuk menyampaikan pidato sore harinya.

Trump sedang berusaha keras meraih kemenangannya lagi setelah jajak pendapat menyatakan Biden lebih unggul darinya. Trump mengatakan dia tidak punya waktu untuk tidak berkampanye selama pekan konvensi Demokrat.

Kemungkinan besar Trump bisa mengejar. Sebab, saat ini, selisih suara antara Biden dan Trump kian dekat menjelang Pilpres Amerika. Sebanyak 50 persen pemilih akan mendukung Joe Biden dan Kamala Harris pada Pilpres Amerika nanti. Sementara itu, untuk Donald Trump dan Mike Pence, 46 persen pemilih yang akan mendukung keduanya.

Selisih yang kian tipis menunjukkan Donald Trump mencoba mengejar ketinggalan dengan memperkuat dukungan dari kelompok konservatif.

"Selisih keduanya tepat di dalam rentang margin of error, plus minus 4 persen," informasi dari survei terbaru CNN, Senin (17/8). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA