Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tim Ekonominya Kompak Mengundurkan Diri Di Tengah Pandemik, Bagaimana Nasib Brasil?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 18 Agustus 2020, 12:01 WIB
Tim Ekonominya Kompak Mengundurkan Diri Di Tengah Pandemik, Bagaimana Nasib Brasil?
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro/Net
rmol news logo Brasil menjadi salah satu negara paling terdampak pandemik Covid-19, bukan hanya penyebaran infeksinya yang tinggi namun juga dampak sosial ekonominya yang besar.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kondisi tersebut juga diperburuk dengan banyaknya pengunduran diri yang dilakukan oleh para pejabat pemerintahan di bidang ekonomi dan keuangan.

Terbaru, Senin (17/8), Wakil Menteri Kebijakan Ekonomi Makro, Vladimir Kuhl Teles mengaku telah mengundurkan diri.

Mengutip pernyataan resmi, The Gazette melaporkan, Teles telah mengundurkan diri sejak pekan lalu. Posisinya pun akan digantikan oleh Koordinator Umum Perkiraan Ekonomi, Fausto Jose Vieira.

Kementerian Ekonomi mengungkap, pengunduran diri Teles didasarkan pada alasan pribadi dan ia akan meninggalkan kantor pada Agustus 2020.

Sebelumnya, Sekretaris Khusus untuk Privatisasi, Salim Mattar dan Sekretaris Khusus Deregulasi, Paulo Uebel juga mengundurkan diri.

Menteri Ekonomi Paulo Guedes bahkan mengaku terjadi "serangan" dari dalam timnya.

Bulan lalu, Menteri Keuangan Mansueto Almeida juga mengundurkan diri bersama dengan Presiden Bank Brasil, Rubem Novaes dan Direktur Program Sekretariat Khusus Keuangan, Caio Megale.

Pada Mei, Sekretaria Khusus untuk Perdagangan Luar Negeri, Marcos Troyjo juga menanggalkan jabatannya untuk bisa mendapatkan posisi baru sebagai presiden Bank Pembangunan Baru, yang didirikan oleh negara-negara "BRICS", yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Sejauh ini, Brasil sudah melaporkan lebih dari 5,4 juta kasus Covid-19 dengan 108.536 kematian. Brasil menjadi negara kedua dengan jumlah infeksi dan kematian akibat virus corona terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA