Dari keterangan pihak NIH, regulator telah menyetujui pengujian vaksin yang sedang dikembangkan oleh CanSinoBio dan Institut Bioteknologi Beijing China.
NIH mengatakan obat tersebut sudah menjalani uji coba Tahap 3 atau pengujian skala besar pada manusia di China, Rusia, Chili, dan Argentina. Arab Saudi juga telah mengatakan akan ambil bagian dalam uji klinis vaksin buatan Tiongkok tersebut.
"Ini akan menjadi uji klinis Tahap 3 pertama untuk vaksin apa pun di Pakistan," kata NIH dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (18/8).
"Dimasukkannya Pakistan dalam uji coba akan membantunya mengamankan pasokan dan harga vaksin preferensial", tambahnya.
Uji coba akan dilakukan di beberapa fasilitas medis di seluruh Pakistan, termasuk Rumah Sakit Indus yang besar di Karachi.
"Mudah-mudahan kami akan keluar dengan vaksin dalam tiga sampai empat bulan," kata Abdul Bari, kepala Rumah Sakit Indus.
Hingga saat ini virus corona telah merenggut lebih dari 6.000 nyawa di Pakistan tetapi kasus telah menurun selama beberapa minggu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: