Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Muslim Cebu Filipina Rayakan Amun Jadid Atau Tahun Baru Islam Tanpa Pertemuan Besar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 20 Agustus 2020, 11:01 WIB
Muslim Cebu Filipina Rayakan Amun Jadid Atau Tahun Baru Islam Tanpa Pertemuan Besar
Salah satu sudut Kota Cebu/Net
rmol news logo Di tengah pandemik yang belum usai umat Muslim seluruh dunia termasuk di Cebu Filipina merayakan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah dengan segala keterbatasan. Tidak ada pertemuan besar atau keramaian seperti tahun-tahun sebelum virus corona mewabah.

Direktur eksekutif Kantor Urusan Muslim dan Komunitas Budaya Pribumi Kota Cebu (OMAICC), Dr. Ijoden Saripada Mamacol mengatakan 20 Agustus akan menjadi hari besar bagi semua Muslim di seluruh dunia saat mereka merayakan Amun Jadid atau Tahun Baru Islam.

“Ini akan menjadi bulan pertama kami dalam kalender Hijriah (kalender Islam). Bulan itu sendiri disebut Muharram dan Tahun Baru Islam kami,” kata Mamacol kepada Kantor Berita Filipina, seperti dikutip dari PNA, Rabu (19/8).

“Tentang bagaimana kami merayakan Amun Jadid kami, kami tidak memiliki perayaan besar seperti hari raya Idul Fitri. Pada kesempatan Amun Jadid ini adalah saat bersuka ria dan berkumpul bersama orang-orang tersayang, keluarga dan sahabat,” ujarnya.

Mamacol mengatakan umat Islam di Cebu akan merayakan tahun baru mereka tanpa berkumpul bersama, karena adanya ancaman  virus Corona (Covid-19).

Dia mengajak semua umat Muslim untuk melakukan sholat dan berdoa kepada Allah untuk memberkati dan memberikan yang terbaik untuk tahun yang akan datang.

Pemimpin Muslim itu juga menyerukan agar umat Islam mengikuti protokol yang ditetapkan oleh perintah eksekutif Walikota Edgardo Labella sehubungan dengan pertemuan keagamaan.

Alih-alih melakukan kegiatan di luar rumah, ia menyarankan umat untuk menikmati liburan tahun baru dengan menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah saja.

“Kami juga ada ritual termasuk puasa oleh sebagian umat Islam, kami menghabiskan waktu bersama keluarga dan makan bersama seperti halnya hari raya lainnya, dan biasanya masyarakat berkumpul dan berbagi makanan. Tapi sayangnya, dengan krisis kesehatan ini, kami tidak ada temu komunitas, ”ujarnya.

Sebagai bagian dari perayaan tersebut, Mamacol mengatakan kantornya membagikan barang-barang bantuan kepada keluarga Muslim dari keluarga Maranao dan Tausug atau Khidmat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA