"Kami sangat khawatir tentang apa yang sedang terjadi. Turki mengirimkan senjata dalam jumlah yang luar biasa ke utara," ujar sumber intelijen militer merujuk Lebanon seperti yang dikutip
Al Arabiya pada Kamis (20/8).
Senada dengan intelijen, seorang diplomat senior Lebanon mengaku tidak memiliki rincian spesifik terkait pengiriman senjata dari Turki tersebut.
"Kami tahu mereka aktif," ujar diplomat tersebut.
"Kami mengawasinya dan tetap berhubungan dengan pemerintah Amerika Serikat," sambungnya.
Sementara itu, seorang asisten profesor di Universitas George Washington, Firas Maksad mengatakan, alasan Turki untuk mengirimkan senjata ke Lebanon dipengaruhi oleh upayanya untuk memperluas pengaruh.
Ia mengatakan, Turki mungkin melihat Lebanon sebagai negara yang relatif mudah untuk memperluas lingkup pengaruhnya.
"Mungkin ada keterlibatan Turki yang meningkat di Lebanon dan mungkin itu adalah arena yang murah bagi Turki untuk bermain. Itu sudah tersedia dan tidak membutuhkan biaya banyak," kata Maksad.
Laporan mengenai pengiriman senjata dari Turki ke Lebanon tersebut hanya berselang beberapa waktu setelah negara tersebut dilanda ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut yang menewaskan lebih dari 170 orang dengan lebih dari 6.000 lainnya terluka.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay dan Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu bahkan langsung mengunjungi Lebanon setelah ledakan tersebut terjadi pada 4 Agustus. Ankara juga menawarkan bantuan kepada Beirut untuk membangun kembali pelabuhan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: