Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PM Polandia Dukung Oposisi Belarusia Yang Ingin Gulingkan Lukashenko

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 21 Agustus 2020, 08:59 WIB
PM Polandia Dukung Oposisi Belarusia Yang Ingin Gulingkan Lukashenko
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki tiba Brussels untuk menghadiri KTT Uni Eropa Juli 2020/Net
rmol news logo Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyatakan dukungannya terhadap perjuangan oposisi Belarusia yang menginginkan perubahan di negaranya.

Dalam sebuah konferensi pers Morawiecki mengatakan bahwa Polandia harus membantu Belarusia dalam perjuangan sulit mereka yang belum berakhir. Sebelumnya, Morawiecki telah bertemu dengan anggota oposisi Belarusia.

Menceritakan kembali pembicaraannya dengan oposisi Belarusia, Morawiecki menggambarkan mereka sebagai kelompok yang bersemangat memperjuangkan negaranya. Ia juga menyebut pihak oposisi sebagai patriot yang ingin mengabdikan seluruh hidupnya untuk memperjuangkan Belarusia yang bebas dan demokratis.

Morawiecki menekankan bahwa Polandia harus mendukung Belarusia dalam upaya mereka, dan mengamati bahwa situasi di negara itu mirip dengan keadaan Polandia pada tahun 1980, tahun pembentukan serikat buruh Solidaritas yang akhirnya menggulingkan rezim komunis.

Morawiecki mengatakan dia yakin perjuangan kemerdekaan Belarusia akan memakan waktu, tetapi akan jauh lebih singkat daripada perjuangan Polandia. Dia menambahkan bahwa kekuatan demokrasi di Belarus akan lebih efektif, setelah mereka menerima lebih banyak dukungan internasional.

"Polandia menginginkan perubahan di Belarusia terjadi melalui dialog, karena ini akan memungkinkan pemilihan yang benar-benar bebas di negara itu," katanya, seperti dikutip dari TF News, Jumat (21/8).

Protes pasca pemilihan sedang berlangsung di Belarus. Menurut data resmi, Alexandr Lukashenko yang mengusahakan pemilihan ulang dalam pemilihan presiden yang diadakan pada 9 Agustus lalu memperoleh 80,1 persen suara, sementara saingan utamanya Sviatlana Tsikhanouskaya hanya menerima 10,1 persen suara. Banyak orang Belarusia percaya bahwa hasil tersebut dipalsukan.

Terlepas dari kritik internasional, polisi Belarusia menggunakan kekerasan, termasuk gas air mata dan granat kejut, untuk memadamkan protes. Ribuan pengunjuk rasa telah ditangkap pihak keamanan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA