Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiga Juta Lebih Penduduk Burkina Faso Alami Kerawanan Pangan Akut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 22 Agustus 2020, 06:43 WIB
Tiga Juta Lebih Penduduk Burkina Faso Alami Kerawanan Pangan Akut
Salah satu pengungsi di kota utara Kongoussi, di Burkina Faso/Net
rmol news logo Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP) menyajikan laporan terbaru tentang situasi di Burkina Faso, Afrika Barat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
 
Dalam laporannya, kedua badan PBB itu menyebut sekitar 3,3 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut di Burkina Faso selama musim paceklik saat ini, sebuah periode sebelum panen pada September mendatang.

Baik FAO dan WFL sama-sama menyerukan bantuan yang mendesak dan berkelanjutan untuk mengatasi kerawanan pangan dan gizi di negara Afrika Barat itu, yang diperparah juga oleh serangan militan dan cengkeraman pandemik Covid-19.

Pernyataan kedua badan itu mengatakan kebanyakan orang yang berisiko adalah petani subsisten dan penggembala ternak.

"Kami melihat kemerosotan yang mengkhawatirkan dalam ketahanan pangan di bagian negara yang paling parah terkena dampak," kata David Bulman, direktur negara WFP, seperti dikutip dari AA, Jumat (21/8).

"Kita perlu mengambil tindakan segera untuk membalikkan tren ini di dua provinsi. Bencana akan menjadi malapetaka jika seluruh generasi dihancurkan oleh konflik, pengungsian, dan kelaparan," tambah Bulman.

Pernyataan itu juga mengutip para ahli yang mengatakan krisis telah diperburuk oleh dampak pandemik virus corona yang ikut melemahkan kemampuan orang untuk mendapatkan uang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

"Pandemik Covid-19 semakin memperburuk krisis yang sudah memburuk dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, mendorong semakin banyak orang ke dalam krisis pangan yang parah dan kerawanan pangan akut," kata Dauda Sau, perwakilan FAO di Burkina Faso.

"Kita dapat membalikkan tren ini jika kita bertindak sekarang dengan mendukung pemerintah untuk melindungi mata pencaharian, meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan lokal dengan cepat, dan mendukung penduduk pedesaan untuk mengakses pangan," kata Sau.

Banyak dari mereka yang terkena dampak paling parah telah mengungsi dari rumah mereka akibat pertempuran di wilayah tersebut.

Awal pekan ini, Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) mengatakan jumlah pengungsi internal di Burkina Faso melonjak dari 87.000 pada Januari 2019 menjadi lebih dari satu juta pada Agustus 2020 atau meningkat lebih dari 1.000 persen.

"Sekolah dan fasilitas perawatan kesehatan secara teratur menjadi sasaran kelompok bersenjata, sehingga akses ke perawatan kesehatan tidak mungkin dilakukan sementara Covid-19 terus menyebar. Enam belas sekolah dibakar di bagian timur negara itu sejak 27 Juli, membahayakan tahun ajaran berikutnya bagi 3.000 anak," kata NRC.

Niger dan Burkina Faso muncul dalam daftar 10 krisis yang paling terabaikan di seluruh dunia untuk pertama kalinya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA