Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ancaman Lukashenko: Pabrik Yang Ikut-ikutan Unjuk Rasa Harus Siap Ditutup!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 23 Agustus 2020, 07:19 WIB
Ancaman Lukashenko: Pabrik Yang Ikut-ikutan Unjuk Rasa Harus Siap Ditutup<i>!</i>
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko/Net
rmol news logo Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengancam akan menutup pabrik-pabrik yang membiarkan para karyawannya untuk melakukan aksi unjuk rasa.

Selain itu, kantor berita Rusia RIA pada Sabtu (22/8) juga melaporkan, Lukashenko akan memecat para karyawan yang berpartisipasi dalam gelombang demonstrasi besar-besaran terkait sengketa pemilu.

"Jika sebuah pabrik tidak berfungsi maka mari kita kunci gerbangnya mulai Senin (24/8), mari kita hentikan," lapor RIA yang mengutip ucapan Lukashenko di Kota Grodno, dekat perbatasan dengan Polandia, melansir Reuters.

"Orang-orang akan tenang dan kami akan memutuskan siapa yang akan kembali (bekerja) selanjutnya," sambungnya.

Sudah hampir dua pekan, warga Belarusia melakukan aksi protes menentang hasil pemilu yang digelar pada 9 Agustus lalu. Warga mengatakan, Lukashenko telah berlaku curang untuk mengamankan masa jabatannya yang keenam.

Di ibukota Minsk, puluhan ribu orang turun ke jalan menuntut Lukashenko yang sudah 26 tahun berkuasa untuk mundur. Banyak dari mereka merupakan mahasiswa hingga para pekerja.

Hasil pemilu sendiri menunjukkan, Lukashenko berhasil menang telak dengan lebih dari 80 persen suara ketika melawan Sviatlana Tsikhanouskaya.

Lukashenko membantah adanya kecurangan dalam pemungutan suara. Sementara Tsikhanouskaya melarikan diri ke negara tetangga, Lithuania.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Sabtu, Tsikhanouskaya menggambarkan dirinya sebagai simbol perubahan yang perannya membantu menyelenggarakan pemilihan baru karena Lukashenko harus mundur cepat atau lambat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA