Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Rusia Lavrov Menilai Tokoh Oposisi Belarus Yang Kabur Ke Luar Negeri Inginkan Pertumpahan Darah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 24 Agustus 2020, 08:56 WIB
Menlu Rusia Lavrov Menilai Tokoh Oposisi Belarus Yang Kabur Ke Luar Negeri Inginkan Pertumpahan Darah
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov/Net
rmol news logo Para oposisi Belarusia yang kabur dari negara itu ke negara tetangga Lithuania, agaknya memilih 'pertumpahan darah' saat dukungan untuk mereka mulai menipis. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan oposisi itu mendapat banyak pengaruh dari Barat yang menginginkan Belarusia berantakan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Berbicara di sebuah forum pendidikan remaja di Solnechnogorsk, Moskow, pada Minggu (23/8), Lavrov menyinggung kerusuhan yang sedang berlangsung di negara tetangga Belarusia. Negara ini mengalami gelombang protes massa yang dipicu oleh pemilihan umum yang diperebutkan.

"Rakyat Belarusia akan memutuskan sendiri bagaimana keluar dari situasi ini,"  kata Lavrov, seperti dikutip dari Georivista, Minggu (23/8). Ia menambahkan bahwa ada 'tanda-tanda yang jelas' bahwa situasi di sana sedang 'stabil'.

Lavrov juga mengatakan beberapa tokoh oposisi Belarusia, termasuk Tikhanovskaya sendiri, tampaknya lebih menarik penonton Barat akhir-akhir ini dalam upaya untuk mmebuat agar situasi tetap meradang. Meski begitu, Lavrov tidak menutup kemungkinan bahwa Tikhanovskaya telah "ditekan" untuk melakukan perilaku seperti itu.

Tsikhanouskaya, yang kebur ke Lituania di tengah protes menyusul sengketa pemilihan dua minggu lalu, telah "ditekan" saat dia mulai membuat lebih banyak pernyataan dalam bahasa Inggris baru-baru ini, menurut Lavrov.

“[Tikhanovskaya], tampaknya tidak diizinkan untuk tenang, dan dia mulai membuat pernyataan politik, yang cukup keras, menuntut untuk melanjutkan pemogokan, pemogokan, protes,” kata Lavrov.

Protes massa pecah di Belarusia pada 9 Agustus, pasca kemenangan Lukashenko yang mendapat lebih dari 80 persen suara. Namun oposisi negara itu mengklaim bahwa pemungutan suara tersebut telah dipalsukan. Tikhanovskaya mengklaim kemenangan namun melarikan diri dari negara itu ke Lithuania tak lama setelah pemungutan suara.

Para pemimpin NATO dan Eropa mendesak Lukashenko melancarkan dialog dengan pihak oposisi, dan menghormati hak asasi manusia yang fundamental dari warga negara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA