Jurubicara Taliban, Suhail Shaheen dalam akun Twitter-nya pada Minggu (23/8) mengatakan, delegasi tingkat tinggi dari pihaknya dipimpin oleh Wakil Kepala Politik, Mullah Abdul Ghani Baradar.
Pertemuan sebelum dialog intra-Afganistan tersebut merupakan undangan dari Kementerian Luar Negeri Pakistan.
"Delegasi tingkat tinggi Imarah Islam (Taliban) yang dipimpin oleh Mullah Abdul Ghani Baradar, telah berangkat ke Pakistan ... untuk membahas perkembangan terbaru tentang proses perdamaian, keadaan pengungsi Afghanistan di Pakistan, (lintas batas) perjalanan orang, dan perdagangan antara dua tetangga," ujar Shaheen seperti dikutip
Anadolu Agency.
Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan, delegasi Taliban diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan pemimpin sipil dan militer pada Senin (24/8).
Pertemuan delegasi Taliban dan pemerintah Afganistan merupakan perkembangan baik setelah Kabul melepaskan 80 tahanan yang merupakan tokoh penting kelompok tersebut.
Langkah itu merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan, menyusul perjanjian perdamaian penting antara AS dan Taliban di ibu kota Qatar, Doha, pada Februari tahun ini.
Sejauh ini, pemerintah Afganistan sudah membebaskan 4.600 tahanan Taliban, selaon 500 tahanan yang tidak ada dalam daftar.
Pakistan sendiri selama ini memang gencar menjadi penengah dalam pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afganistan. Islamabad juga memfasilitasi putaran pertama pembicaraan langsung antara pemerintah Afghanistan dan Taliban pada Juli 2015.
Proses itu terhenti setelah Taliban mengumumkan kematian pemimpin lama mereka Mullah Omar, yang memicu perebutan kekuasaan internal yang pahit. Prosesnya semakin terhambat oleh pembunuhan penerus Omer, Mullah Akhtar Mansoor, dalam serangan pesawat tak berawak AS di perbatasan Pakistan-Afghanistan pada 2016.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: