Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Thailand Akan Bantu Pulangkan Warganya Yang Terjebak Di Libya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 24 Agustus 2020, 18:02 WIB
Thailand Akan Bantu Pulangkan Warganya Yang Terjebak Di Libya
Anggota kru Thai Airways mendisinfeksi kabin pesawat sebagai prosedur untuk mencegah penyebaran coronavirus di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Thailand, 28 Januari 2020/Net
rmol news logo Pemerintah Thailand sedang berupaya untuk membantu memulangkan sekitar 19 pekerja dan delapan siswa yang terjebak di Libya karena khawatir mereka akan tertular Covid-19.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cherdkiat Atthakor mengatakan Kedutaan Besar Kerajaan Thailand di Roma Italia yang mengkoordinasikan tugas diplomatik di Libya, telah menerima permohonan bantuan yang diajukan oleh sejumlah pekerja dan mahasiswa Thailand di Libya.

“Ada sekitar 30 pekerja Thailand di kamp kerja paksa yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan di dekat perbatasan Mesir-Libya, sekitar 1.000 kilometer dari ibu kota Libya, Tripoli,” katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, senin (24/8).

“Di antara mereka ada 19 pekerja Thailand yang sedang mencari repatriasi,” katanya.

Atthakor mengatakan dari 27 mahasiswa Thailand yang tinggal di Tripoli, delapan orang ingin kembali ke Thailand setelah lulus sementara sisanya ingin tetap tinggal sampai mereka menyelesaikan studi lebih lanjut.

“Salah satu alasan untuk mengkhawatirkan keselamatan para pekerja adalah area tempat mereka bekerja, yang ditempati oleh Tentara Nasional Libya, saingan dari Pemerintah Kesepakatan Nasional yang berbasis di Tripoli dan diakui secara internasional,” katanya.

Atthakor juga mengatakan setiap upaya untuk menjangkau warga negara Thailand di Libya harus direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati untuk memastikan keselamatan mereka. Ia juga mengatakan kedutaan Thailand sedang mencoba untuk mengoordinasikan pemulangan melalui berbagai saluran.

“Penerbangan ke dan dari Libya telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret lalu. Namun, mulai 9 Agustus, Libyan Airlines melanjutkan penerbangan antara Tripoli dan Istanbul di Turki,” katanya.

Menteri Tenaga Kerja Suchart Chomklin mengatakan kantor tenaga kerja Thailand di Riyadh mengungkapkan 19 pekerja Thailand dipekerjakan oleh Mellitah Oil & Gas BV Cabang Libya yang terletak di Awijilah, sebuah kota oasis di wilayah pesisir timur laut Cyrenaica Libya.

“Perusahaan tersebut adalah perusahaan patungan antara Uni Afrika Utara di Italia dan Perusahaan Minyak Nasional di Libya dan para pekerja ini telah dikirim untuk bekerja di sana oleh World Power Service Co di Thailand,” katanya.

Direktur Jenderal Departemen Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga Kerja Suchat Pornchaiwiseskul mengatakan pemerintah sedang menyelidiki bagaimana perusahaan pialang mengirim pekerja ke Libya setelah otoritas tenaga kerja Thailand pada tahun 2014 menangguhkan layanan penempatan tenaga kerja mereka ke Libya karena masalah keamanan atas kerusuhan yang terus berlanjut di negara itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA