Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Muncul Infeksi Virus Di Komunitas, Gaza Di-Lockdown

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 25 Agustus 2020, 08:14 WIB
Muncul Infeksi Virus Di Komunitas, Gaza Di-<i>Lockdown</i>
Muncul infeksi Covid-19 komunitas di Jalur Gaza/Net
rmol news logo Pasukan keamanan di Gaza telah mengumumkan kuncian secara penuh selama 24 jam setelah menemukan kasus pertama Covid-19 di komunitas.

Pihak berwenang pada Senin (24/8) mengonfirmasi empat kasus di sebuah kamp pengungsi yang melibatkan satu keluarga di Gaza tengah.

"Jam malam penuh akan diberlakukan mulai malam ini dan di seluruh Jalur Gaza," ujar ketua kantor media pemerintah, Salama Marouf seperti dikutip Reuters.

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan, kasus-kasus tersebut terungkap ketika seorang perempuan melakukan perjalanan ke Tepi Barat dan dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Jurubicara kementerian kesehatan mendesak semua orang yang mengunjungi supermarket di luar rumah sakit di Gaza tengah untuk melakukan karantina mandiri dan segera melapor ke petugas medis.

Ketika pengumuman kuncian disampaikan, warga berlomba-lomba ke pasar untuk membeli makanan dan perlengkapan kebersihan.

Sementara kendaraan polisi berkeliling di jalan-jalan. Mereka mendesak agar warga Gaza mematuhi jam malam.

Hingga Senin, jalur pantai seluas 360 kilometer persegi, rumah bagi 2 juta warga Palestina, melaporkan tidak ada infeksi di luar pusat karantina. Atas perintah Hamas, para pendatang harus menghabiskan 21 hari di pusat-pusat tersebut.

Jalur Gaza merupakan daerah sepanjang 40 km yang diapit oleh Israel di utara dan timur serta Mesir di selatan. Keduanya telah memberlakukan pembatasan pergerakan, dengan alasan masalah keamanan atas Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.

Akibatnya sebagian besar warga Gaza memiliki sedikit akses ke dunia luar selama bertahun-tahun karena blokade.

Munculnya infeksi virus corona di tengah keprihatinan atas kemiskinan di Gaza memicu potensi bencana, khususnya di kamp-kamp pengungsi yang padat penduduk dengan kapasitas rumah sakit yang terbatas.

“Membuat ini terjadi di atas tantangan sistem kesehatan yang ada adalah masalah yang menjadi perhatian kami,” ujar kepala Tim Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, Dr Ayadil Saparbekov.

“Kami telah meningkatkan dukungan kami sebelum pandemik ini dengan menyediakan alat kesehatan dan alat pelindung diri serta alat uji laboratorium,” katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA