Kekesalan tersebut membuat UEA akhirnya membatalkan pertemuan tiga arah dengan Israel dan AS terkait penjualan F-35 pada Jumat (28/8).
Dilaporkan
Axios pada Senin (24/8), menurut seorang sumber pembatalan tersebut dilakukan oleh Abu Dhabi sebagai aksi protes terhadap penolakan Netanyahu pada 18 Agustus.
Ketika itu, Netanyahu memperbarui penolakan Israel atas penjualan F-35 dan senjata canggih lainnya dari AS ke negara-negara di kawasan, termasuk mereka yang sudah berdamai dengan Israel.
Kendati begitu, menurut
Reuters, pejabat Emirat belum mengomentari laporan berita tersebut.
Pada 13 Agustus, Presiden AS Donald Trump mengumumkan normalisasi hubungan antara UEA dan Israel. Di mana, UEA menjadi negara Arab ketiga dan negara Teluk pertama yang membangun hubungan dengan Israel.
Sebelumnya, Mesir sudah melakukan normalisasi dengan Israel pada 1979, sementara Yordania pada 1994.
Setelah normalisasi tersebut, UEA dan AS mengumumkan penjualan F-35 yang langsung ditolak oleh Israel. Israel khawatir penjualan tersebut dapat mempengaruhi pertahanannya di kawasan.
Sementara itu, UEA sendiri diketahui sudah memiliki minal untuk mendapatkan F-35 sejak 2011, namun ditolak oleh pemerintahan Presiden Barack Obama. Kendati begitu, pada 2017, pemerintahan Trump setuju untuk mempertimbangkan permintaan Abu Dhabi tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: