Sementara menurut Amnesti Internasional, negara bagian Nigeria tengah dan barat laut telah menjadi tempat peningkatan serangan dan penculikan yang mengkhawatirkan sejak Januari tahun ini di mana lebih dari 1.100 penduduk desa tewas.
Serangan ini sering diprovokasi oleh kelompok bersenjata pencuri ternak atau konflik antar penduduk lokal yang bermasalah, biasanya permasalahan mereka seputar sengketa lahan. Insiden itu selalu berulang selama beberapa tahun, seperti dikutip dari
Africa News, Senin (24/8).
Sementara itu penduduk negara bagian Kaduna, Katsina, Niger, Dataran Tinggi, Sokoto, Taraba dan Zamfara, dilaporkan hidup dalam ketakutan terus-menerus akan serangan dan penculikan.
Organisasi hak asasi manusia telah mengutuk ketidakmampuan pemerintah dan pasukan keamanan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengamankan penduduk.
Pada 2015, Muhammadu Buhari terpilih sebagai presiden atas komitmennya tentang pemberantasan pemberontakan Boko Haram, namun ia malah dihadapkan pada semakin maraknya kekerasan sejak ia berkuasa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.