"Saya sangat berharap kita akan melihat negara-negara Arab lainnya bergabung dalam hal ini," kata Mike Pompeo di Yerusalem, seperti kutip dari Bussiness World, Selasa (25/8).
"Ini kesempatan bagi mereka untuk bekerja bersama, untuk mengakui negara Israel dan bekerja bersama mereka. Tidak hanya akan meningkatkan stabilitas Timur Tengah, tetapi juga akan meningkatkan kehidupan, untuk orang-orang di negara mereka sendiri juga," ujar Pompeo.
Kunjungannya ke Israel adalah bagian dari rangkaian perjalanannya ke Timur Tengah untuk merangkul dukungan dari negara-negara Arab terkait kesepakatan UEA-Israel, sebuah perjanjian bersejarah yang ditengahi oleh Washington.
Netanyahu sendiri menilai kesepakatan dengan Emirates, yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump itu merupakan anugerah bagi perdamaian dan stabilitas regional.
"Saya pikir ini menandai era baru di mana kita bisa membuat negara lain bergabung," tambahnya dengan optimis. "Saya harap kita akan mendapat kabar baik di masa depan, mungkin dalam waktu dekat."
Pompeo meyakinkan Israel bahwa AS tetap berkomitmen untuk mempertahankan keunggulan militer Israel, meskipun Washington melakukan pembicaraan senjata dengan Uni Emirat Arab.
“Amerika Serikat memiliki persyaratan hukum sehubungan dengan keunggulan militer kualitatif. Kami akan terus menghormati itu," kata Pompeo.
Keduanya juga membicarakan mengenai Iran dan China.
Setelah Israel, Pompeo juga akan mengunjungi Sudan, UEA dan Bahrain, dengan kemungkinan perhentian tambahan di Teluk, menurut keterangan dari Departemen Luar Negeri AS.
Di Sudan, Pompeo akan mendorong negara itu untuk memperdalam hubungan dengan Israel.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: