Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gigih Kumpulkan Dukungan, Pompeo Lanjutkan Perjalanan Dari Israel Menuju Sudan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 25 Agustus 2020, 18:09 WIB
Gigih Kumpulkan Dukungan, Pompeo Lanjutkan Perjalanan Dari Israel Menuju Sudan
Mike Pompeo saat tiba di Israel, ia terlihat mengenakan masker/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo melanjutkan perjalanan regionalnya ke Sudan. Ia berangkat pada Selasa (25/8) dengan penerbangan langsung untuk agenda pertemuannya dengan beberapa menteri Sudan serta kepala dewan yang berkuasa.

Pompeo berangkat ke Suan setelah selesai melakukan pertemuan yang cukup padat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejak kemarin, Senin (24/8) untuk membahas penguatan dukungan di negara-negara Arab untuk kesepakatan normalisasi UEA-Israel.

Kunjungan ke Sudan adalah bagian dari rangkaian pertemuan resminya ke Timur Tengah dalam rangka mencari dukungan.

"Dengan senang hati mengumumkan bahwa kami berada di penerbangan NONSTOP resmi PERTAMA dari Israel ke Sudan!" Kata Pompeo di Twitter setelah ia dan rombongan lepas landas dari Tel Aviv.

Selama persinggahan singkatnya di Khartoum Pompeo akan membahas dukungan AS bagi pemerintah yang dipimpin sipil dan untuk "memperdalam hubungan Sudan-Israel" seperti yang dilaporkan Departemen Luar Negeri AS.

Sudan sendiri telah lama memulihkan hubungannya dengan Amerika Serikat setelah penggulingan mantan presiden Omar al-Bashir pada April 2019, dan mendesak AS untuk menghapusnya dari daftar negara yang dianggap Washington sebagai negara sponsor terorisme.

Apakah kunjungan Pompeo ke Sudan akan membuat terobosan di negara itu seperti normalisasi hubungan dengan Israel atau pencabutan sanksi AS?

"Mungkin akan lebih banyak lagi kesepakatan bersejarah yang dibuat," kata seorang pejabat AS yang juga ada di dalam rombongan.

Sudan mengumumkan pada 19 Agustus bahwa pihaknya telah memecat juru bicara kementerian luar negerinya setelah dia menyebut keputusan UEA untuk menjadi negara Arab ketiga yang menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai "langkah berani dan berani". rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA