Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ledakan Di Jolo Filipina, Peneliti: Diduga Dilakukan Oleh Putri Dari Pelaku Bom Bunuh Diri Di Katedral Tahun Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 25 Agustus 2020, 18:19 WIB
Ledakan Di Jolo Filipina, Peneliti: Diduga Dilakukan Oleh Putri Dari Pelaku Bom Bunuh Diri Di Katedral Tahun Lalu
Adegan awal di Jalan Serrantes di Jolo, Sulu, di mana ledakan terjadi sekitar tengah hari pada hari Senin/Net
rmol news logo Militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan bom dahsyat yang menewaskan 15 orang dan melukai 75 orang yang sebagian warga sipil di pulau Jolo dan Sulu Filipina yang terjadi pada Senin (24/8) siang waktu setempat..

Mulanya tuduhan mengarah kepada kelompok militan Abu Sayyaf yang biasa menjadi pengacau di Filipina. Namun, tak lama muncul sebuah pernyataan dari SITE Intelligence, sebuah kelompok yang berbasis di AS yang memantau komunikasi online di antara kelompok militan Muslim, melaporkan bahwa provinsi IS East Asia telah mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

SITE juga mengutip pendukung ISIS di seluruh dunia yang bersukacita atas korban akibat pemboman.

Enam warga sipil, tujuh tentara, dan seorang petugas polisi tewas dalam ledakan yang terjadi di jalan yang sibuk di Jolo pada Senin, sementara 75 orang lainnya termasuk sedikitnya 48 warga sipil, 21 tentara, dan enam petugas polisi ikut terluka.

Menurut pihak militer salah satu korban tewas adalah pelaku bom bunuh diri yang meledakkan bom kedua, satu jam setelah ledakan pertama.

Kepala Institut Penelitian Perdamaian, Kekerasan dan Terorisme Filipina Rommel Banlaoi mengatakan militan perempuan itu diduga adalah warga negara Indonesia.

“Kami menduga wanita pembom itu adalah putri pelaku bom bunuh diri yang melakukan pemboman katedral Jolo tahun lalu,” kata Banlaoi kepada sebuah stasiun radio setempat, seperti dikutip dari Inquirer, Selasa (25/8).

“Pengeboman Katedral terjadi baru-baru ini, dan mereka sangat akrab dengan daerah tersebut. Mereka sudah tahu kapan harus melancarkan serangan,” tambahnya.

Ledakan kembar itu terjadi hanya beberapa meter dari sebuah gereja Katolik di mana pelaku bom bunuh diri meledakkan bom pada Januari tahun lalu, menewaskan 23 orang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA