Pengumuman tersebut disampaikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Selasa (25/8), setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Kyiv untuk melarang Rosh Hashanah tahun ini karena pandemik Covid-19.
"Atas permintaan Perdana Menteri Israel, keputusan dibuat secara signifikan membatasi ziarah Hasid ke Uman untuk merayakan Rosh Hashanah," ujar Zelenskiy dalam pernyataannya yang dikutip dari
Daily Sabah.
Tidak disebutkan berapa kuota yang akan diberikan oleh Ukraina untuk ziarah tersebut. Kantor Zelenskiy juga enggan menanggapi alasannya untuk membatasi dan bukan melarang ziarah.
Pekan lalu, melalui sepucuk surat, kepala satgas Covid-19 Israel, Ronni Gamzu meminta Zelenskiy untuk melarang Rosh Hashanah secara langsung karena dapat menjadi sarang penularan virus corona baru.
"Pertemuan semacam ini, pada saat-saat sulit seperti itu, diperkirakan dapat menimbulkan infeksi massal terhadap turis dan penduduk lokal Ukraina yang menjadi beban berat bagi sistem medis lokal," ujarnya.
"Sementara ribuan lainnya diperkirakan akan kebali ke Israel dan menyebarkan virus lebih lanjut," sambungnya.
"Saya mendesak Anda untuk memberlakukan larangan ziarah tahun ini sebagai bagian dari upaya seluruh komunitas global menghentikan pandemik yang mengerikan ini," tekannya.
Perayaan Rosh Hashanah merupakan ziarah puluhan ribu Yahudi Hasid ke kota Uman di Ukraina untuk mengunjungi makam Rabbi Nachman dari Breslov. Ia adalah yang menghidupkan gerakan Hasid pada akhir abad ke-18 dan meninggal pada 1810.
Untuk tahun ini, Rosh Hashanah akan berlangsung pada 18 hingga 20 September.
Israel sendiri saat ini tengah menghadapi lonjakan infeksi virus corona baru. Totalnya, Israel sudah melaporkan lebih dari 107 ribu kasus Covid-19 dengan 867 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: