Laporan media lokal yang dikutip
Anadolu Agency pada Rabu (26/8) menyebut, pelaku merupakan dua janda militan yang tewas pada 2019. Mereka adalah Nanah dan Inda Nay.
Komandan Angkatan Darat Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan, Nanah merupakan seorang penduduk Basilan. Ia adalah janda dari pelaku bom bunuh diri Norman Lasuca yang melakukan serangan terhadap militer Filipina di Sulu pada 28 Juni 2019. Insiden tersebut menewaskan tujuh orang dengan 12 lainnya luka-luka.
Sementara itu, Inda Nay adalah janda militan ISIS, Abu Talha, yang tewas setelah melakukan pertemuan dengan Batalyon Penjaga Pengintai Pertama pada November 2019. Ia adalah penduduk Sulu yang pindah ke Provinsi Tawi-Tawi.
"Kedua perempuan pelaku bom bunuh diri adalah target yang sama yang dilacak oleh kelompok Mayor (Marvin) Indammog sebelum mereka dibunuh oleh polisi pada 29 Juni 2020," ujar Sobejana.
Dua ledakan bom pada Senin pagi di Jolo telah menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk tentara dengan 70 lainnya terluka.
Akibat peristiwa tersebut, Sobejana mengatakan pihaknya merekomendasikan pemerintah untuk menempatkan Provinsi Sulu di bawah kendali militer langsung.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: