Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

100 Orang Tewas Dalam Banjir Bandang Afghanistan, Presiden Ashraf Ghani Kirim Bantuan Darurat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 27 Agustus 2020, 12:28 WIB
100 Orang Tewas Dalam Banjir Bandang Afghanistan, Presiden Ashraf Ghani Kirim Bantuan Darurat
Presiden Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani/Net
rmol news logo Petugas penyelamat Afghanistan terus mencari orang-orang yang mungkin selamat dari bencana banjir bandang yang menewaskan sedikitnya 100 orang dan menghancurkan lebih dari 500 tempat tinggal di Kota Charikar, di utara Ibukota Kabul, pada Rabu (26/8).

Kementerian penanganan bencana Afghanistan mengatakan 100 orang lainnya mengalami cedera akibat bencana banjir bandang yang dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur kota semalam suntuk. Pejabat dan saksi mata mengatakan banyak anak termasuk di antara yang tewas.

"Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah memerintahkan bantuan darurat untuk dikirim ke Charikar," kata istana presiden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu (26/8).

Mohamed Qasim, seorang petani berusia 45 tahun dari kota itu mengatakan bahwa 11 anggota keluarganya tewas dalam banjir tersebut.

Tumpukan batu dari bangunan yang hancur tersebar di seluruh kota. Lumpur,  puing-puing, dan mobil-mobil yang terbalik juga telah menghalangi akses jalan.

Juru bicara Gubernur Parwan, Waheeda Shahkar mengatakan lebih dari 500 rumah telah hancur akibat terjangan banjir tersebut.

Di beberapa bagian kota, warga yang gelisah berkumpul untuk melihat apakah ada kerabat yang akan berhasil diselamatkan dari reruntuhan oleh petugas penyelamat yang menggunakan alat berat.

Banyak orang berdiri di atas atap saat hujan terus melanda kota, memegangi barang-barang mereka yang telah diselamatkan.

"Saya sendirian saat banjir melanda. Saya meraih jendela dan menahannya selama dua jam sampai tetangga datang untuk menyelamatkan saya. Saya kehilangan segalanya, perhiasan, uang, dan semua properti saya." kata Hamida, salah seorang korban yang berusia 70 tahun.

Kementerian Penanggulangan Bencana juga mengatakan, banjir bandang juga dilaporkan di provinsi lain termasuk Nangarhar, Panjshir, Wardak, Loghar, Paktika dan Kapisa tetapi tidak ada laporan korban jiwa.

Setiap tahun hujan deras dan banjir bandang telah membunuh banyak orang di Afghanistan. Banyak rumah yang dibangun dengan buruk, kebanyakan di daerah pedesaan, berisiko runtuh selama hujan di negara miskin itu.

Awal bulan ini, 16 orang, termasuk 15 anak-anak, tewas dan puluhan rumah hancur ketika banjir bandang melanda sebuah desa di provinsi timur Nangarhar.

Hujan lebat juga telah menimbulkan malapetaka di negara tetangga Pakistan. Pihak berwenang di kota selatan Karachi melaporkan 30 kematian selama tiga minggu terakhir dari insiden terkait banjir, termasuk luka-luka dari bangunan yang runtuh, tenggelam dan sengatan listrik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA