Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Retno: Tidak Ada WNI Yang Jadi Korban Atau Tersangka Bom Bunuh Diri Jolo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 27 Agustus 2020, 12:29 WIB
Menlu Retno: Tidak Ada WNI Yang Jadi Korban Atau Tersangka Bom Bunuh Diri Jolo
Lokasi bom bunuh diri di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina pada Senin, 24 Agustus 2020/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban ataupun tersangka dalam dua kasus bom bunuh diri di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina pada Senin (24/8).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal tersebut disampaikan oleh Retno setelah mendapatkan informasi terbaru dari Kepala Komando Mindanao Barat atau Westmincom (Western Mindanao Command).

Retno menjelaskan, berdasarkan informasi dari Westmincom, pelaku pertama diidentifikasi sebagai istri pelaku bom bunuh diri di Jolo pada Juni 2019. Sementara pelaku kedua merupakan istri dari anggota kelompok Abu Sayyaf.

"Kedua pelaku tersebut, menurut informasi, diidentifikasi sebagai warga lokal. Sekali lagi, informasi ini kami peroleh dari Westmincom," sambung Retno dalam konferensi pers virtual pada Kamis (28/8).

Meski begitu, ia mengatakan, saat ini otoritas setempat masih terus melakukan investigasi dan identifikasi lebih lanjut.

Selain informasi pelaku, Retno juga mengungkap, sejauh ini tidak ada laporan WNI yang menjadi korban jiwa dalam dua ledakan kembar itu.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan ucapan duka cita, belasungkawa, dan simpati kepada keluarga koban, pemerintah, dan rakyat Filipina," tutur Retno.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Retno, Komandan Angkatan Darat Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana pada Rabu (26/8) mengatakan, kedua pelaku merupakan penduduk Filipina.

Satu di antaranya adalah penduduk Basilan dan yang lainnya adalah penduduk Sulu yang pindah ke Provinsi Tawi-Tawi.

"Kedua perempuan pelaku bom bunuh diri target yang sama yang dilacak oleh kelompok Mayor (Marvin) Indammog sebelum mereka dibunuh oleh polisi pada 29 Juni 2020," ujar Sobejana.

Dua ledakan bom pada Senin pagi di Jolo telah menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk tentara dengan 70 lainnya terluka. Akibat peristiwa tersebut, Sobejana mengatakan pihaknya merekomendasikan pemerintah untuk menempatkan Provinsi Sulu di bawah kendali militer langsung. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA