Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

20 Warga Desa Di Wilayah Timur Republik Demokratik Kongo Tewas Diserang Pemberontak Uganda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 27 Agustus 2020, 15:20 WIB
20 Warga Desa Di Wilayah Timur Republik Demokratik Kongo Tewas Diserang Pemberontak Uganda
Suasana di salah satu kota di provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo/Net
rmol news logo Sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok pemberontak Uganda di bagian timur Republik Demokratik Kongo menewaskan sekitar 20 penduduk desa pada Selasa (25/8) malam waktu setempat.

Pusat Promosi Perdamaian, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (CEPADHO) mengatakan para penyerang itu menargetkan tiga desa di wilayah Beni.

"Hingga Selasa malam, sembilan mayat ditemukan di Desa Mapasana dan Sayuni dan 11 mayat lainnya ditemukan di Mayikiti," kata CEPADHO dalam sebuah pernyataan, menyalahkan kelompok pemberontak Uganda Allied Democratic Forces (ADF) atau Pasukan Demokratik Sekutu atas serangan brutal itu, seperti dikutip dari AA, Kamis (27/8).

Selama 20 tahun terakhir, Kongo bagian timur telah menyaksikan sejumlah konflik pecah atas sengketa etnis dan tanah, penguasaan sumber daya mineral, dan persaingan antara negara-negara tetangga.

Pemberontak ADF  yang berasal dari timur laut Uganda pada tahun 1990-an  telah menyerang dan membunuh warga sipil di Republik Demokratik Kongo timur selama lebih dari tiga dekade.

Pemberontak ADF telah mengesampingkan tuntutan politik mereka, karena sebagian besar mereka terlibat dalam perdagangan mineral di Kongo timur yang kaya akan emas.

Saat dihubungi oleh Anadolu Agency, seorang perwira militer senior Kongo membenarkan serangan itu dan mengatakan, "Yang dilakukan oleh ADF yang melewati posisi kami dengan menyerang warga sipil secara pengecut".

Berbicara tanpa menyebut nama, perwira itu mengatakan tidak ada kehadiran militer permanen di desa-desa yang diserang oleh pemberontak ADF.

Pada bulan Juni lalu, PBB mengutuk pembunuhan penjaga perdamaian PBB yang berasal dari Indonesia dalam serangan pengecut di wilayah Beni oleh pemberontak ADF.

Saat itu seorang anggota pasukan pemelihara perdamaian asal Indonesia yang bertugas di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo bernama Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi meninggal dunia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA