Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian Sebut Lebanon Berada Di Ujung Jurang Dan Berisiko Lenyap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 28 Agustus 2020, 08:08 WIB
Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian Sebut Lebanon Berada Di Ujung Jurang Dan Berisiko Lenyap
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian/Net
rmol news logo Sebuah pernyataan meluncur dari Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengenai risiko fatal yang akan ditanggung oleh Lebanon jika tidak segera melakukan perubahan di negeri itu.

Lebanon berada pada "risiko menghilang", demikian kata Le Drian menanggapi perkembangan yang terjadi di Lebanon sejauh ini, seraya mendesak reformasi darurat di bawah pemerintahan baru.

"Risiko hari ini adalah hilangnya Lebanon sehingga langkah-langkah ini harus diambil," katanya kepada radio RTL menjelang kunjungan kembali Presiden Emmanuel Macron ke Beirut pekan ini untuk mendorong reformasi dan rekonstruksi setelah ledakan pelabuhan yang menghancurkan.

"Mereka terjebak di antara mereka sendiri dalam konsensus ketidakaktifan. Itu tidak bisa dilanjutkan dan kami mengatakannya dengan sangat jelas," kata Le Drian seperti dikutip dari AFP, Kamis (27/8).

"Negara ini berada di tepi jurang," tambah Le Drian, seraya menyerukan agar pemerintahan baru segera dibentuk. "Ada darurat kemanusiaan dan kesehatan," katanya.

Kepresidenan Prancis mengatakan bahwa Macron dijadwalkan akan berangkat ke Lebanon pada Senin (31/8) dalam upaya untuk meningkatkan upaya rekonstruksi. Tak hanya itu, Macron juga akan melihat masalah politik saat Lebanon mencari pemerintahan baru.

Sebelumnya dia juga mengunjungi Beirut dua hari pasca ledakan besar di pelabuhan tersebut yabg telah menewaskan 181 orang dan melukai ribuan orang lainnya.

Pada 9 Agustus, Macron memimpin konferensi video yang menampilkan para pemimpin dunia dan menjanjikan bantuan lebih dari 250 juta euro setara dengan 295 juta dolar AS untuk Lebanon.

Kabinet Perdana Menteri Hassan Diab telah mengundurkan diri karena ledakan itu, yang dituduhkan pada penyimpanan amonium nitrat yang tersisa selama bertahun-tahun di gudang pelabuhan meskipun ada peringatan risiko sebelumnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA