Hal tersebut Abe sampaikan kepada para wartawan saat menggelar konferensi pers di Tokyo, Jepang pada Jumat (28/8).
Melalui video yang disiarkan secara langsung oleh
Reuters, Abe memutuskan untuk mundur karena penyakitnya kembali kambuh.
"Tiga belas tahun yang lalu, penyakit saya muncul dalam satu tahun. Mengharuskan saya untuk mundur sebagai perdana menteri. Setelah itu saya mengonsumsi obat untuk menyembuhkan diri," ujar Abe.
"Selama delapan tahun menjabat sebagai perdana menteri, saya tidak mengalami masalah dalam kesehatan. Namun tahun ini, tepatnya pada Juni, ketika saya melakukan
check up, dokter mengatakan penyakit tersebut muncul lagi," sambungnya.
Namun tidak seperti sebelumnya, Abe mengurai, ia harus melakukan perawatan yang lebih intensif. Ada perawatan dan obat baru yang harus ia konsumsi.
"Saya tidak bisa membuat kebijakan yang salah dalam politik. Saya tidak dapat melanjutkan jabatan ini. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri," ungkap Abe.
"Saya meminta maaf kepada seluruh rakyat Jepang," sambungnya.
Sementara itu, ketika ditanya lebih lanjut oleh wartawan terkait dengan kondisi kesehatan dan apakah penyakitnya bisa pulih, Abe mengaku tidak memiliki jaminan tersebut.
"Tidak ada jaminan kondisi kesehatan saya membaik," ucapnya.
Sementara itu, Abe mengatakan, siapa yang menjadi penggantinya adalah keputusan partai. Pernyataan tersebut muncul di tengah perebutan kekuasaan di dalam tubuh Partai Demokrat Liberal (LDP) yang terjadi saat ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: