Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Trump Beri Pengampunan Kepada Alice Marie Johnson Pelaku Kejahatan Narkoba, Murni Kemanusiaan Atau?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 29 Agustus 2020, 16:54 WIB
Trump Beri Pengampunan Kepada Alice Marie Johnson Pelaku Kejahatan Narkoba, Murni Kemanusiaan Atau?
Alice Marie Johnson menerima pengampunan penuh dari Presiden Donald Trump, di Gedung Putih, JUmat 28 Agustus 2020/Net
rmol news logo Trump memberikan pengampunan penuh kepada Alice Marie Johnson seorang pelaku kejahatan narkoba yang divonis seumur hidup setelah meringankan hukuman penjaranya dua tahun lalu pada Jumat (28/8).

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Donald Trump di depan Johnson di kantor kepresidenan Oval Office pada Jumat (28/8) sore waktu setempat tak lama setelah pidatonya ditayangkan di Konvensi Nasional Partai Republik.

"Kami memberi Alice pengampunan penuh. Saya baru saja memberitahunya," kata Trump, seperti dikutip dari CNN, Jumat (28/8).

"Itu berarti Anda dapat melakukan apa pun yang Anda inginkan dalam hidup. Terus lakukan pekerjaan hebat yang Anda lakukan. Alice telah melakukan pekerjaan luar biasa sejak dia keluar, dan merekomendasikan orang lain untuk memberikan grasi," tambahnya.

Johnson telah menjalani 21 tahun hukuman setelah dia dijebloskan ke penjara dengan tuduhan konspirasi memiliki kokain dan percobaan kepemilikan kokain.

Pada tahun 1993, Johnson ditangkap di Memphis dan didakwa dengan beberapa tuduhan narkoba dan pencucian uang. Tiga tahun kemudian vonis untuknya keluar, dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Johnson, yang sekarang menjadi advokat reformasi peradilan pidana, muncul di Konvensi Nasional Partai Republik pada Kamis malam, menceritakan kisah pembebasannya dan memuji keputusan Trump untuk menandatangani RUU reformasi peradilan pidana, First Step Act, menjadi undang-undang.

Johnson mengatakan dalam pidatonya bahwa Trump melihatnya sebagai pribadi.

"Trump melihat saya sebagai pribadi. Itu adalah reformasi peradilan yang nyata," kata Johnson tentang First Step Act.

"Dan itu membawa kegembiraan, harapan, dan kebebasan bagi ribuan orang yang layak. Saya berteriak, 'Haleluya!' Keyakinan saya pada keadilan dan belas kasihan terbayar. Bayangkan, bisa memeluk orang yang Anda cintai lagi. Ini adalah perasaan yang tidak akan pernah saya lupakan. Dan untuk berpikir, langkah pertama ini sangat berarti bagi banyak orang," ungkapnya.

Johnson mengatakan kepada penyiar Jake Tapper dari CNN pada Jumat sore bahwa dia telah diberitahu sebelumnya bahwa dirinya akan diberikan pengampunan oleh Trump.

"Ini hampir seperti déjà vu dari dua tahun lalu. Saat aku bangun pagi itu, aku tidak tahu itu akan menjadi hari terakhirku di penjara," katanya.

Ditanya apakah dia mendukung Trump, Johnson mengatakan dia ingin terus bekerja dengannya dalam upaya reformasi peradilan pidana di masa depan.

"Anda tahu, tentu saja saya mendukung dia sebagai presiden. Malam sebelumnya, saya tidak memiliki hak untuk memilih. Dan saya masih belum mendaftar untuk memilih. Jadi, saya pikir mengapa saya harus munafik," katanya.

"Tapi bagi saya ini bukan tentang politik. Ini tentang orang-orang dan saya mencoba untuk benar-benar tetap fokus pada misi saya. Ini benar-benar bukan masalah partisan, reformasi peradilan pidana," tambahnya.

Johnson juga mengatakan dia tidak menganggap presiden sebagai seseorang yang rasis selama ia interaksi dengannya.

"Hak mereka untuk berkata apa yang mereka rasakan semisal ada yang menganggapnya sebagai orang yang rasis. Tetapi bagi saya pribadi, saya benar-benar tidak melihat itu dalam dirinya," kata Johnson.

Ini adalah grasi kedua yang diberikan Trump minggu ini.

Pada hari Selasa, Trump mengampuni Jon Ponder yang dipenjara karena merampok bank. Pengampunan Ponder direkam di Gedung Putih dan disiarkan ulang selama RNC.

Sejak menjabat sebagai Presiden, Trump telah memberikan grasi kepada lebih dari dua lusin orang. Kadang-kadang, Trump menggunakan kekuasaan eksekutif setelah dipengaruhi oleh selebritas, teman, atau orang dalam yang mengadvokasi dia untuk mengambil tindakan. Dan seringkali, dia menggunakan kekuatan pengampunan untuk membuat pernyataan politik atau untuk membantu teman lama.

Daftar tersebut mencakup beberapa perintah yang membebaskan teman dan politisi konservatif dari kejahatan mereka, termasuk grasi untuk mantan Sheriff Maricopa County Joe Arpaio, penulis konservatif Dinesh D'Souza dan mantan Komisaris Polisi Kota New York Bernie Kerik.

Baru-baru ini, Trump meringankan hukuman penjara Roger Stone, seorang teman lama dan mantan penasihat Trump yang dihukum karena kejahatan termasuk berbohong kepada Kongres yang dikatakan jaksa penuntut umum sebagai upaya untuk melindungi Presiden. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA