Samoa Ubah Karantina Jadi 21 Hari Dan Jarak Sosial Diperlebar, PM: Dua Meter Terlalu Pendek

Perdana Menteri Tuilaepa Sailele Malielegaoi mengatakan kepada media lokal tentang niatnya untuk meningkatkan isolasi terkelola menjadi tiga minggu. Yang mengejutkan, langkah untuk mengubah kebijakan jarak sosial dari 2 meter kini menjadi 10 meter. Berbicara kepada stasiun radio negara Radio 2AP, dia mengatakan karantina 14 hari tidak cukup lagi.

Mengakui laporan internasional tentang berlanjutnya penyebaran penyakit mematikan itu, dia berkata: "Kami telah memperhatikan bahwa virus menyebar melalui udara, yang berarti pembatasan jarak dua meter yang lama tidak berfungsi."

"Kita harus mengubahnya menjadi 10 meter. Jika itu masalahnya, maka dua meter terlalu pendek jika virus dapat menyebar melalui udara,” katanya, seperti dikutip dari NZ Herald, Senin (31/8).

"Dua meter yang kami coba terapkan dan ikuti tidak cukup kuat untuk mencegah virus [menyebar]," tambahnya.

Hingga saat ini Samoa tetap menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang kebanyakan di kawasan Pasifik yang tidak memiliki satu pun kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Upaya Samoa yang sedang berlangsung untuk menjauhkan Covid-19 dari pantainya menyusul epidemi campak yang melanda negara itu tahun lalu, yang mengakibatkan kematian 83 orang. Mayoritas korban saat itu adalah anak-anak.

Negara itu telah memperpanjang keadaan darurat saat pertama kali diumumkan pada Maret yang seharusnya akan berakhir hari ini, tetapi diperpanjang hingga 27 September mendatang.

Minggu lalu pemerintah Samoa menangguhkan semua penerbangan internasional dan membatalkan penerbangan repatriasi dari Auckland yang semula dijadwalkan terbang pada hari Jumat karena kebangkitan virus di dalam komunitas.

Samoa adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan yang terdiri dari 2 pulau utama dan 7 pulau kecil. Letaknya sekitar setengah jarak perjalanan dari Selandia Baru ke Hawaii. Samoa termasuk ke dalam negara yang mempunyai wilayah terkecil di dunia.