Keputusan tersebut diumumkan Duterte melalui pidato yang disiarkan televisi pada Senin malam (31/8), melansir
The Straits Times.
Beberapa saat sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan 3.446 kasus Covid-19 baru dengan 38 kematian dalam sehari. Totalnya, Filipina memiliki 220.819 kasus Covid-19 atau tertinggi di ASEAN, dengan 3.558 kematian.
Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan, kasus harian yang dilaporkan masih tinggi sehingga membutuhkan langkah-langkah pencegahan infeksi yang lebih ketat.
Pasalnya, Duque menjelaskan, waktu untuk kasus berlipat ganda telah melambat menjadi 12 menjadi 13 hari dari tujuh hari.
Di sisi lain, mantan panglima militer Carlito Galvez yang bertanggung jawab atas satuan tugas virus corona nasional, mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dan akan menambah 1.000 tempat tidur di Manila serta provinsi terdekatnya yang menjadi pusat penyebaran Covid-19.
"Kami perlu memperkuat fasilitas perawatan, terutama ICU (unit perawatan intensif), mengingat kemungkinan peningkatan kasus yang parah begitu kami lebih membuka ekonomi," ujar Galvez dalam pertemuan satuan tugas dengan presiden.
Pada 19 Agustus, Manila sudah mengakhiri kebijakan pembatasan yang ketat untuk meningkatkan aktivitas bisnis dan ekonomi yang sudah jatuh dalam resesi untuk pertama kalinya dalam 29 tahun terakhir.
Berbeda dengan sebelumnya, pembatasan yang diberlakukan mulai Selasa (1/9) di Manila masih mengizinkan sebagian besar bisnis, termasuk layanan makan malam untuk dibuka. Layanan keagamaan juga akan terus diizinkan dengan maksimal partisipan 10 orang.
"Orang juga harus memakai masker di tempat umum dan mengamati jarak sosial satu meter, sementara anak-anak, orang tua dan wanita hamil didorong untuk tinggal di rumah," kata Roque.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: