Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Raja Salman Pecat Dua Pejabat Tinggi Pertahanan Arab Atas Dugaan Korupsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 01 September 2020, 10:11 WIB
Raja Salman Pecat Dua Pejabat Tinggi Pertahanan Arab Atas Dugaan Korupsi
Raja Salman/Net
rmol news logo Aksi bersih-bersih kembali dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi, terbaru seorang komandan tinggi militer dan putranya dipecat pada hari Senin (31/8) dengan tuduhan korupsi.

Komandan Pasukan Gabungan Pangeran sekaligus anggota senior keluarga kerajaan, Pangeran Fahad bin Turki, dipecat bersama wakil emir wilayah utara Al-Jouf, Abdulaziz bin Fahad. Keduanya kini tengah diselidiki atas dugaan kasus korupsi, seperti dilaporkan media pemerintah.

"Beberapa perwira dan pegawai sipil kementerian pertahanan lainnya juga diperiksa terkait korupsi," kata laporan tersebut mengutip keputusan kerajaan dari Raja Salman, seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/9).

Pangeran Fahad menjabat sebagai komandan koalisi militer pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Huthi terkait Iran di negara tetangga Arab Saudi, Yaman.

Media pemerintah melaporkan posisinya kemudian digantikan oleh Mutlaq bin Salim, wakil kepala staf atas rekomendasi dari penguasa de facto kerajaan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

"Keputusan pemerintah untuk memecat komandan adalah sinyal yang sangat umum terhadap korupsi di militer," kata penulis dan analis Saudi Ali Shihabi.

Pengumuman tersebut menandai tindakan keras pemerintah terbaru terhadap apa yang oleh para pejabat digambarkan sebagai korupsi endemik di kerajaan.

Komandan senior keamanan Saudi itu termasuk di antara serangkaian pejabat yang dipecat bulan lalu karena tuduhan korupsi di proyek-proyek pariwisata.

Pada bulan Maret, Human Rights Watch menyuarakan kekhawatiran atas penangkapan 298 pejabat Saudi atas tuduhan korupsi, memperingatkan kemungkinan "proses hukum yang tidak adil" dalam sistem peradilan yang buram.

Badan pengawas antikorupsi negara mengatakan pejabat militer dan peradilan termasuk di antara mereka yang ditangkap atas tuduhan suap dan penggelapan senilai total 379 juta riyal (101 juta dolar AS).

Badan pengawas mengatakan penangkapan itu terjadi setelah menyelidiki 674 pegawai negara, tetapi tidak menyebutkan nama tersangka atau menyatakan kapan penyelidikannya dilakukan.

Kampanye anti korupsi yang diluncurkan pada 2017 membuat ratusan pangeran elit, menteri dan pengusaha ditahan di hotel mewah Ritz-Carlton di ibu kota Riyadh.

Banyak yang ditahan di sana selama berminggu-minggu dan sebagian besar kemudian dibebaskan setelah menyetujui penyelesaian keuangan yang signifikan. Pihak berwenang mengatakan mereka menemukan lebih dari 400 miliar riyal Saudi (107 miliar dolar AS).

Pembersihan anti-korupsi yang dipimpin oleh Pangeran Mohammed dicap oleh banyak kritikus sebagai penggeledahan dan perebutan kekuasaan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA