Para diplomat mengatakan pertemuan informal DK PBB itu akan membahas situasi terkini di Belarusia. Pertemuan kali ini akan digelar di depan umum dengan partisipasi pemimpin oposisi negara itu Svetlana Tikhanovskaya.
"Sesi konferensi video akan fokus pada hak asasi manusia di Belarus setelah pengusiran beberapa media asing selama akhir pekan dan penolakan untuk memberikan akreditasi kepada yang lain," kata sumber diplomatik, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (1/9).
Seperti diskusi sebelumnya, yang diadakan secara tertutup pada tanggal 18 Agustus, pertemuan baru tersebut diselenggarakan atas permintaan Estonia, yang saat ini menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Ini akan bersifat informal dan formatnya memungkinkan anggota Dewan Keamanan untuk tidak ambil bagian.
Sementara itu, beberapa anggota seperti China dan Rusia memandang peristiwa di Belarusia sebagai masalah internal negara dan berpendapat bahwa mereka tidak menimbulkan ancaman bagi tatanan internasional dan oleh karena itu tidak boleh ditangani oleh Dewan Keamanan PBB.
Ratusan ribu pengunjuk rasa menyuarakan pendapatnya di jalan-jalan untuk menuntut pengunduran diri Presiden Alexandr Lukashenko yang dituduh mencurangi hasil pemilu 9 Agustus lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.