Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Antara Puing-puing Properti Rusak Di Kenosha, Donald Trump: Ini Bukan Protes Damai Tapi Teror

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 02 September 2020, 08:44 WIB
Di Antara Puing-puing Properti Rusak Di Kenosha, Donald Trump: Ini Bukan Protes Damai Tapi Teror
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat mengunjungi Kenosha, Wisconsin/Net
rmol news logo Meski telah mendapatkan imbauan dari pejabat lokal, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tetap mengunjungi Kenosha, Wisconsin untuk meninjau kerusakan akibat kerusuhan protes anti-rasisme yang beberapa waktu terakhir terjadi.

Dilaporkan ABC, iring-iringan mobil Trump melewati berbagai pendukung yang memegang bendera Amerika dan sejumlah pengunjuk rasa yang membawa spanduk Black Lives Matter pada Selasa (1/9).

Kehadiran Trump juga membawa pasukan polisi dalam jumlah besar, termasuk beberapa kendaraan lapis baja dan barikade di sepanjang jalan raya utama kota untuk mengamankan daerah tersebut.

Tampak tak mengenakan masker, Trump mengunjungi beberapa bagian yang mengalami kerusakan parah akibat aksi oknum yang melakukan kekerasan dan pembakaran.

"Ini bukan aksi protes damai, tapi benar-benar teror domestik," ujarnya ketika bertemu sekelompok pemimpin bisnis lokal.

Dalam kunjungannya, ia mengkritik para pemimpin Demokrat yang menurutnya telah bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Wisconsin, khususnya Kenosha.

"Mereka hanya tidak ingin kami masuk dan kemudian kehancuran terjadi," ujar Trump merujuk pada tawarannya untuk mengirim bantuan penegakan federal yang ditolak pemerintah negara bagian.

"Gubernur ini tidak ingin menelepon dan walikota tidak ingin menelepon. Mereka harus bertanya," sambungnya.

Akhir pekan lalu, sebelum kunjungan Trump, Gubernur Wisconsin dari Partai Demokrat, Tony Evers telah memohon kepada presiden untuk tidak melakukan kunjungan karena khawatir dapat memicu ketegangan lebih lanjut.

"Saya khawatir kehadiran Anda hanya akan menghalangi kesembuhan kami. Saya khawatir kehadiran Anda hanya akan menunda pekerjaan untuk mengatasi perpecahan dan bergerak maju bersama," ujarnya dalam sepucuk surat yang dikirim ke Gedung Putih.

Kesnosha sendiri telah diliputi protes dan kekerasan sejak terjadinya penembakan terhadap warga kulit hitam, Jacob Blake oleh seorang polisi pada 23 Agustus.

Blake ditembak tujuh kali di punggung ketika hendak masuk ke dalam mobil. Tembakan tersebut membuatnya mengalami kelumpuhan permanen dari pinggang ke bawah.

Insiden itu langsung membakar amarah publik. Sayangnya, aksi protes di Kenosha diwarnai dengan perusakan properti.

Para demonstan damai mengeluh karena para agitator yang kejam membajak protes mereka dengan kekerasan.

Aksi protes di Kenosha sendiri memakan dua korban jiwa. Mereka adalah pengunjuk rasa yang ditembak dengan senapan laras panjang oleh remaja berusia 17 tahun yang diketahui berusaha membela polisi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA