Dalam sebua pengarahan pada Rabu (2/9), Suga mengatakan pencalonannya dilakukan untuk menghindari kekosongan politik Jepang di tengah gejolak ekonomi akibat pandemik Covid-19.
"Saya memutuskan untuk mencalonkan diri dalam perlombaan kepemimpinan LDP setelah beberapa pemikiran mendalam tentang apa yang dapat saya lakukan sebagai politisi dan angota pemerintahan Abe," ujarnya seperti dikutip
Reuters.
Lebih lanjut, Suga mengatakan, ia akan mempertahankan dan mendorong kebijakan stimulus "Abenomics" yang telah diberlakukan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe jika ia terpilih.
Selain itu, ia juga akan mempertahankan hubungan yang telah terjalin antara pemerintah dengan Bank of Japan di bawah pemerintahan Abe.
Suga digadang-gadang sebagai calon terkuat yang dapat menggantikan Abe. Jika ia terpilih menjadi pemimpin LDP, maka ia akan mengambil alih posisi perdana menteri mengingat mayoritas partai di majelis rendah parlemen.
NHK menyebut, Suga sudah mendapatkan dukungan lima dari tujuh faksi LDP.
Meski begitu, jalan yang akan dihadapi oleh Suga tidaklah mulus. Ia memiliki pesaing berat yang merupakan mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba dan mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida.
Pada Selasa (1/9), LDP mengumumkan akan mengadakan pemungutan suara pada 14 September. Di mana hanya anggota parlemen dan tiga suara dari masing-masing prefektur yang akan berpartisipasi.
Ishiba sendiri berdasarkan sejumlah survei menempati posisi pertama untuk dukungan publik. Dalam beberapa hari terakhir, ia juga telah muncul di beberapa program televisi yang kerap mengkritik pemerintahan Abe.
Sementara itu, Abe diketahui mengundurkan diri pada Jumat (28/8) karena kondisi kesehatannya yang memburuk. Sebelumnya, Abe dilaporkan sudah beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: