Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bebas Dari Tahanan Dan Kembali Terjun Ke Politik, Mantan Presiden Armenia Bakal Ikut Pemilihan Mendatang?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 03 September 2020, 08:43 WIB
Bebas Dari Tahanan Dan Kembali Terjun Ke Politik, Mantan Presiden Armenia Bakal Ikut Pemilihan Mendatang?
Mantan presiden Armenia Robert Kocharyan/Net
rmol news logo Mantan presiden Armenia Robert Kocharyan dikabarkan akan ambil bagian dalam pemilihan presiden mendatang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kocharyan, yang baru-baru ini dibebaskan dari tahanan atas tuduhan yang dia sebut sebagai balas dendam politik oleh para pemimpin baru Yerevan, mantap memutuskan kembali ke dunia politik.

"Wajar orang-orang berasumsi bahwa saya akan ikut serta dalam pemilihan, ketika saya telah menyatakan kembali dalam dunia politik" kata Kocharyan dalam sebuah wawancara beberapa hari lalu, mengutip Eurasia, Rabu (2/9).

"Masih terlalu dini untuk berbicara tentang langkah-langkah. Waktu masih panjang dan situasi bisa berubah secara dinamis," katanya.

Sekitar sepuluh tahun lalu, Kocharyan keluar dari perpolitikan Armenia dan menjalani kehidupan sederhananya di luar Armenia. Tetapi sejak kepulangannya, ada tanda-tanda yang menunjukkan dia kembali ke kehidupan publik.

Dalam sebuah wawancara dengan jaringan NTV Rusia beberapa hari sebelumnya, Kocharyan berkata, "Saya bisa menjadi titik fokus bagi mereka yang melihat masalah saat ini."

Dia nampak malu-malu mengungkapkan bagaimana dia akan berpartisipasi dalam pemilihan mendatang. Saat ini dia masih mempelajari basis politik potensial di Armenia.

“Kami perlu memahami apa yang dibutuhkan rakyat kami,” katanya. “Apakah kita membutuhkan populisme, slogan, orang yang bisa memberikan pidato emosional? Atau apakah kita membutuhkan orang yang dapat menciptakan 30-40 ribu pekerjaan setahun, menarik investasi dan memberikan stabilitas dan keamanan?” tanya bersemangat.

Kocharyan juga membidik penanganan hubungan otoritas baru dengan Rusia, mitra strategis utama Armenia, yang telah mengambil pandangan skeptis terhadap rezim baru di Yerevan.

"Misalnya, saya tidak mengerti mengapa Armenia harus ikut serta dalam KTT NATO di tingkat ini," kata Kocharyan. "Kita harus bekerja sama dengan NATO, tidak ada dua pendapat. Tetapi bagaimana, ketika pada tingkat ini hubungan antara NATO dan Rusia berada di level nol?"

Setelah kekuasaannya beralih kepada Serzh Sargsyan pada 2008, Kocharyan memutuskan meninggalkan Armenia.

Pada 28 Juli 2018, Kocharyan didakwa atas tuduhan menggulingkan tatanan konstitusional. Tuduhan itu mengaju pada perintah yang diberikan Kocharyan pada Maret 2008 untuk membubarkan protes terhadap hasil pemilihan presiden Maret 2008. Ketika itu senjata militer digunakan di Yerevan, sehingga menewaskan 10 orang. Dua di antaranya adalah petugas polisi.
 
Perdana Menteri Nikol Pashinyan yang baru terpilih adalah salah satu penyelenggara protes 2008 dan telah menjadikan penuntutan mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan sebagai salah satu prioritas awal utamanya.

Kocharyan pun kembali ke Armenia pada Juni lalu untuk menjalani diinterogasi dalam penyelidikan peristiwa Maret 2008 tersebut.

Tak lama setelah diinterogasi sebagai saksi dalam kasus tersebut, Kocharyan sendiri ditangkap. Dia dibebaskan pada 13 Agustus, dan sehari kemudian mencoba memberikan konferensi pers tetapi dibubarkan oleh pengunjuk rasa.

Dia berulang kali menggambarkan investigasi sebagai 'balas dendam'. Dalam wawancara terakhir ini, Kocharyan berkata, "Tidak ada kasus, tidak ada pembenaran. Ini sampah legal, bukan kasus kriminal."

Kocharyan juga mengaitkan penyelidikan itu ada hubungannya dengan Rusia. Yuri Khachaturov, yang juga menghadapi dakwaan dalam kasus ini dari perannya sebagai kepala garnisun militer Yerevan pada saat penumpasan 2008, adalah sekretaris jenderal Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, sebuah blok militer yang dipimpin Rusia.

Reaksi terhadap upaya kembalinya Kocharyan dalam perpolitikan Armenia, beragam. Hubungannya dengan Sargsyan telah lama mendingin, tetapi pada awal pekan ini, Eduard Sharmazanov wakil ketua parlemen dan anggota Partai Republik yang sebelumnya berkuasa, mengatakan bahwa partainya terbuka untuk bekerja sama dengan Kocharyan.

"Dia memiliki hak moral, hukum dan politik untuk terlibat dalam politik," kata Sharmazanov kepada wartawan pada 28 Agustus lalu. "Saya pikir dia akan kembali ke politik, dan betul.  Jika Anda berpikir bahwa Robert Kocharyan adalah gunung berapi yang tidak aktif, justru dia telah bangkit."

Federasi Revolusioner Armenia juga telah melayangkan prospek untuk bekerja dengan Kocharyan.

Pashinyan sendiri telah meremehkan prospek kembalinya Kocharyan.

"Anda berbicara tentang skenario yang tidak mungkin ada," katanya kepada wartawan pada 22 Agustus. "Mengapa Anda bertanya kepada saya? Pergilah ke jalan dan bertanya kepada orang-orang (soal kembalinya Kocharyan). Saya tidak pernah berpikir apa yang akan Anda dengar akan layak disiarkan."

Sementara itu, kasus hukum terhadap Kocharyan terus berlanjut.

Pada rapat umum Yerevan yang merayakan hari ke-100 kepemimpinannya, Pashinyan bersumpah bahwa kasus itu hampir selesai. “Intinya, kami dapat mengatakan bahwa kasus 1 Maret terungkap sepenuhnya, dan saya dapat menyatakan dengan penuh tanggung jawab bahwa tidak ada pelaku yang akan menghindari tanggung jawab, tidak ada pilihan seperti itu,” ujar Pashinyan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA