Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Alexei Navalny Terbukti Diracun Novichok, Uni Eropa Dan NATO Desak Rusia Lakukan Penyelidikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 03 September 2020, 08:56 WIB
Alexei Navalny Terbukti Diracun Novichok, Uni Eropa Dan NATO Desak Rusia Lakukan Penyelidikan
Alexei Navalny/Net
rmol news logo Uni Eropa dan NATO mengutuk dengan kuat upaya untuk meracuni tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny.

Pernyataan kedua organisasi tersebut muncul setelah pemerintah Jerman akhirnya mengumumkan, laboratorium menemukan racun saraf Novichok pada tubuh Navalny.

"Penggunaan senjata kimia dalam keadaan apa pun sama sekali tidak dapat diterima dan melanggar hukum internasional," ujar Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, melansir Anadolu Agency, Kamis (3/9).

Dalam pernyataannya, Borrell meminta pemerintah Rusia untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan transparan atas upaya pembunuhan Navalny.

Komentar yang serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dalam unggahan di media sosialnya.

Stoltenberg juga berjanji untuk melakukan konsultasi dengan Jerman dan sekutu NATO lainnya guna membahas konsekuensi insiden tersebut.

Kemarin, Rabu (2/9), Jurubicara Kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert mengatakan, hasil pengujian laboratorium militer Jerman telah menemukan bukti bahwa racun saraf mematikan, Novichok berada dalam tubuh Navalny.

"Navalny saat ini dalam perawatan intensif dalam keadaan koma yang diinduksi. Kondisinya serius, tetapi tidak ada bahaya serius bagi hidupnya," ujar dokter Navalnya.

Navalny yang merupakan seorang aktivis berusia 44 tahun kerap memberikan kritikan keras terhadap pemerintahan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Sebagai pengacara, ia juga berhasil membongkar sejumlah kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat tinggi Rusia.

Pada 20 Agustus, Navalny jatuh pingsan dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow sehingga pesawatnya melakukan pendaratan darurat di Kota Omsk.

Setelah dilarikan ke rumah sakit Omsk, kerabat Navalny menyakini bahwa ia telah diracun dengan teh yang diminum sebelum penerbangan di bandara Tomsk.

Dua hari dirawat di Omsk, Navalny kemudian diterbangkan ke Berlin untuk mendapat perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Charite.

Sementara itu, Novichok yang berarti "pendatang baru" merupakan racun yang sudah dikembangkan pada masa Uni Soviet. Racun yang juga disebut A-230 itu diyakini lebih mematikan dari racun VX atau gas sarin.

Novichok memiliki beragam bentuk dan baru aktif sepenuhnya jika dicampur. Selain itu, efek racun ini sangat cepat dan dapat berakhir hingga kematian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA