Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketahuan 'Nyalon' Di Tengah Pandemik, Nancy Pelosi Tolak Minta Maaf: Yang Salah Salonnya, Bukan Saya!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 03 September 2020, 12:24 WIB
Ketahuan 'Nyalon' Di Tengah Pandemik, Nancy Pelosi Tolak Minta Maaf: Yang Salah Salonnya, Bukan Saya!
Ketua DPR AS Nancy Pelosi /Net
rmol news logo Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Rabu menolak untuk meminta maaf atas kunjungannya ke salon rambut San Francisco yang seharusnya ditutup berdasarkan aturan pandemik virus korona kota.

Alih-alih meminta maaf Pelosi malah mengatakan bahwa bisnis tersebut telah menipunya.

Pelosi mengatakan dia bertanggung jawab atas ulahnya itu. Tetapi wakil Demokrat San Francisco itu mengatakan bahwa jika ada yang berutang permintaan maaf, itu adalah salonnya, bukan dia.

“Saya pikir salon ini berhutang maaf kepada saya, karena telah menjebak saya,” katanya pada sebuah acara tentang pembukaan kembali sekolah di Lembah Noe San Francisco, seperti dikutip dari SF Chronicle, Kamis (3/9).

Kunjungan Pelosi ke salon tersebut memicu badai kritik ketika Fox News memposting rekaman keamanannya pada hari Selasa (1/9). Kunjungannya terjadi satu hari sebelum salon di kota diizinkan buka untuk bisnis, tetapi hanya di luar ruangan.

Pelosi mengunjungi salon rambut dalam ruangan untuk merapikan rambutnya, tetapi kantornya mengklaim dia tidak tahu dia melakukan kesalahan.

Negara bagian itu mulai mengizinkan salon dan tukang cukur untuk membuka kembali layanan dalam ruangan pada Senin (31/8), setelah melarang sebagian besar layanan pada saat pandemik.

Meskipun demikian aturan tersebut tidak baku, masing-masing kabupaten dapat tetap melakukan penutupan. Di Bay Area, San Francisco dan kabupaten Alameda tidak mengizinkan salon untuk memiliki pelanggan di dalam ruangan.

Pelosi mengatakan bahwa salon rambut di Distrik Marina, tempat dia menata rambutnya pada Senin (31/8) itu telah memberinya versi peraturan yang salah.

"Saya bertanggung jawab untuk mempercayai kata-kata dari salon lingkungan yang pernah saya kunjungi selama bertahun-tahun, dan ketika mereka berkata, 'Kami dapat mengakomodasi orang satu per satu.' Saya percaya itu," katanya saat menanggapi pertanyaan wartawan di halaman sekolah Sekolah Dasar Mission Education Center yang kosong.

Seorang pengacara untuk stylist yang menata rambut Pelosi mengatakan dalam sebuah surat yang dirilis Rabu (2/9) malam waktu setempat bahwa pemilik salon telah membuka kembali bisnisnya pada bulan April, yang melanggar berbagai aturan kesehatan masyarakat. Surat tersebut juga menuduh bahwa pemiliknya keberatan dengan kunjungan salon Pelosi setelah kejadian tersebut karena "kecenderungan politiknya".

Pemilik salon, Erica Kious, tidak menanggapi permintaan komentar.

Pelosi pada hari Rabu mengakui dia tidak mengetahui aturan lokal yang melarang perawatan dalam ruangan semacam itu. Tidak ada ketentuan di San Francisco bagi pelanggan untuk menata rambut mereka di dalam ruangan satu per satu.

Pelosi tidak ditanyai mengapa dia tidak mengetahui peraturan kota. Pelosi membagi waktunya antara rumahnya di San Francisco dan pekerjaannya di Washington D.C.

Tanggapannya datang setelah kritik konservatif menyerang Pelosi karena tampil munafik dalam mendukung pembatasan bisnis dan aspek kehidupan publik lainnya untuk memadamkan pandemik, sambil terlibat dalam aktivitas yang dilarang secara lokal.

Juru bicara Komite Nasional Partai Republik Liz Harrington mengatakan ada beberapa contoh pemilik salon yang membuka bisnis mereka dan melawan hukum setempat yang dipenjara. Namun hingga kini, California belum menuntut pemilik bisnis karena melanggar aturan pandemik, tetapi pemilik salon sempat dipenjara di Texas karena menentang perintah pengadilan untuk menutup toko.

“Anda tidak bisa menata rambut Anda, makan di dalam di restoran, bepergian, menghadiri pemakaman, atau protes tanpa karantina wajib. Tapi Demokrat bisa,” tulis Harrington dalam email.

“Ini bukan tentang kesehatan atau sains. Ini tentang kekuatan. Demokrat ingin mengatur hidup Anda. Tapi jangan berharap aturan mereka berlaku untuk mereka sendiri." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA