Pada hari itu, dalam sebuah referendum yang disponsori PBB, mayoritas warga di wilayah Timor Timur memilih untuk melepaskan diri dan merdeka dari Indonesia dan berganti nama menjadi Timor Leste.
Kini, setelah 21 tahun kemerdekaan Timor Leste, negara tersebut berkembang menjadi sebuah negara tetangga Indonesia yang maju, bukan hanya dalam bidang politik dan ekonomi, tapi juga dalam hal kesetaraan hak wanita.
"Di Timor Leste, kesetraan hak wanita dalam politik diatur dalam undang-undang, terutama soal jumlah representasi wanita," kata wartawan senior dari Timor Leste Jose Antonio Belo dalam webinar yang digelar oleh
Kantor Berita Politik RMOL bertajuk
"Mengenang Indonesia, Mengenang Timor Leste
" yang digelar pada (Kamis, 3/9)
"Jadi kita memiliki lebih banyak perwakilan wanita di parlemen dan pemerintahan, di bandingkan negara-negara lain di Asia," sambungnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa hak wanita dan anak-anak menjadi salah satu pusat perhatian pemerintah di Timor Leste. Sehingga kesejahteraan mereka akan selalu menjadi prioritas.
"Untuk wanita dan anak-anak akan selalu mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan negara," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: