Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kelanjutan Kasus Alexei Navalny, NATO Bertemu Bahas Tindakan Disipliner Untuk Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 04 September 2020, 15:55 WIB
Kelanjutan Kasus Alexei Navalny, NATO Bertemu Bahas Tindakan Disipliner Untuk Rusia
Alexei Navalny/Net
rmol news logo Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melakukan pertemuan secara khusus untuk membahas dugaan keracunan terhadap pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan pada Jumat (4/9), menyusul laporan Jerman yang menyatakan Navalny telah diracun dengan Novichok.

"Saya benar-benar mengutuk penggunaan agen saraf kelas militer, yang membuat situasi semakin mendesak bagi Rusia untuk melakukan penyelidikan penuh dan transparan," ujar Stoltenberg pada Kamis (3/9) dalam akun Twitter-nya.

"Kami akan berkonsultasi dengan Jerman dan semua sekutu NATO tentang implikasinya," sambungnya.

Mengutip Deutsche Welle, pada awal pekan ini, pemerintah Jerman mengumumkan, para dokter telah menemukan agen saraf kelas militer Novichok dalam tubuh Navalny.

Racun tersebut juga ditemukan pada tubuh agen ganda Rusia, Sergei Skripal pada 2018.

Pejabat Uni Eropa dan pemimpin politik Jerman telah mengusulkan untuk mengambil tindakan disipliner terhadap Rusia, termasuk penggunaan sanksi.

"Penggunaan senjata kimia sama sekali tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun, merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan standar hak asasi manusia internasional," ujar kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell.

"Uni Eropa menyerukan tanggapan internasional bersama dan berhak mengambil tindakan yang sesuai, termasuk melalui tindakan pembatasan," tambahnya.

Namun, pengamat berpendapat, Uni Eropa tidak memiliki ruang untuk melakukan tindakan tersebut karena pelaku belum diketahui.

"Beberapa orang mengatakan ini adalah ujian terbesar bagi hubungan Eropa dengan Rusia sejak pendudukan Krimea," kata kepala koresponden politik DW, Melinda Crane.

Navalny merupakan aktivis yang vokal mengkritik pemerintahan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Sebagai seorang pengacara, ia juga membongkar serangkaian kasus korupsi yang menjerat pejabat Kremlin.

Lelaki 44 tahun tersebut dilarikan ke rumah sakit di Omsk setelah pingsan di atas pesawat yang akan membawanya ke Moskow dari Tomsk, Siberia. Ia kemudian diterbangkan ke Jerman untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Menurut jurubicaranya, Navalny diyakini telah diracun ketika meminum teh di Bandara Tomsk. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA