Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mengenal Lebih Dekat RHT, Suplemen Armenia Yang Konon Bisa Tangkal Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 04 September 2020, 16:01 WIB
Mengenal Lebih Dekat RHT, Suplemen Armenia Yang Konon Bisa Tangkal Covid-19
Dutabesar Republik Armenia untuk Indonesia Dziunik Aghajanian dalam talkshow RMOL World View/RMOL
rmol news logo Armenia dan Indonesia tengah mempersiapkan “senjata pamungkas” yang diharapkan dapat menjadi obat anti virus corona baru atau SARS Cov-2, penyebab Covid-19. Namanya Rhea Health Tone (RHT).

Mengenai formula RHT ini sedikit disinggung Dutabesar Republik Armenia untuk Indonesia, Dziunik Aghajanian, ketika berbicara dalam program RMOL World View bertajuk “Armenia, Artinya Bagi Indonesia” awal pekan ini (Selasa, 1/9). Ia mengatakan, di negaranya suplemen RHT telah digunakan untuk membantu perawatan pasien Covid-19.

“Jumlah kasus Covid-19 yang serius di Armenia tidak banyak. Kami diuntungkan karena gaya hidup sehat masyarakat Armenia yang juga kerap mengkonsumsi makanan kaya nutrisi sehingga memiliki imunitas tubuh yang baik,” katanya dalam dialog yang digelar di Kedubes Republik Armenia di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

“Selain itu, untungnya ada suplemen yang ditemukan oleh ilmuwan Armenia, Profesor (Yousef) Babikian, yang juga bisa bekerja untuk Indonesia,” sambungnya.

RHT didaftarkan sebagai suplemen makanan yang legal di Armenia dan sejumlah wilayah di Eurasia sejak tahun 2019. Pada perkembangannya, suplemen tersebut diketahui juga bekerja baik dalam menangani pasien Covid-19.

“Formula tersebut bekerja dengan baik melawan Covid-19,” ujar wanita kelahiran Yerevan, 10 Oktober 1966 ini.

Oleh karena itu, Armenia menjadi negara pertama yang memberikan semacam rekomendasi atau anjuran bahwa RHT dapat dijadikan bagian dari terapi pada pasien yang terinfeksi virus corona baru.

“Ini adalah formula yang menarik. Pada bulan April lalu, Menteri Kesehatan Armenia menganjurkan agar suplemen ini digunakan sebagai bagian dari perawatan terhadap pasien Covid-19,” paparnya.

Dubes Aghajanian menggarisbawahi bahwa RHT bukanlah vaksin atau bahan antigenik yang biasanya disuntikkan ke tubuh manusia untuk menghasilkan kekebalan atau imunitas terhadap penyakit tertentu. RHT adalah suplemen berbentuk cairan yang dikonsumsi dengan cara diteteskan ke atas lidah.

Saat ini RHT menjalani uji klinis untuk mengetahui sevara pasti potensinya sebagai formula yang dapat melawan Covid-19.

“Saya kira sekitar dua bulan lagi kita akan mendapatkan hasilnya karena proses ini sangat panjang. Saya sangat berterima kasih kepada ilmuwan Indonesia dan institusi di Indonesia,” kata Dubes Aghajanian.

“Sepanjang yang saya tahu, begitu keseluruhan proses pengujian sesuai standar internasional selesai dilakukan, diharapkan ini (RHT) akan dinyatakan sebagai obat,” masih katanya lagi.

Dia menambahkan awalnya tidak menyangka proses pengujian akan begitu kompleks dan banyak hal teknis yang mesti dipahami. Namun karena menyangkut keselamatan manusia, memang dibutuhkan pengujian yang solid dan valid.

Cara Kerja RHT

Di Indonesia, RHT juga bukan barang baru dan sudah diperjualbelikan dengan bebas sebagai suplemen.

Adalah mantan Menteri Desa, Eko Putro Sandjojo, bersama mantan Menkominfo Rudiantara, yang pertama kali menjelaskan soal suplemen ini ke publik Indonesia.

Dalam program To The Point yang digelar Kumparan (Jumat, 4/9), Eko Putro Sandjojo menjelaskan bahwa suplemen yang diproduksi oleh Rhea Pharmaceutical Sciences ini dikonsumsi secara bersamaan dengan obat yang diberikan oleh dokter.

RHT juga telah melalui ujicoba in vitro dan in vivo terhadap tikus yang terpapar tumor atau kanker. Hasilnya, RHT diperkirakan dapat menahan laju penyebaran kedua penyakit tersebut.

Suplemen RHT ini awalnya didesain bukan untuk menangani Covid-19, melainkan untuk memelihara kesehatan seperti menjaga tekanan darah dan mengurangi potensi terkena kanker.

RHT sendiri bekerja dengan cara memperkuat reseptor di dalam tubuh manusia yang disebut angiotensin converting enzyme 2 (ACE2), yaitu enzim yang menempel pada permukaan luar (membran) sel-sel beberapa organ tubuh, di antaranya paru-paru dan usus.

"Di dalamnya (RHT) ada ingredient anti-oksidan dan anti-inflamasi yang membantu supaya peredaran darah kita lancar," jelasnya.

Secara kebetulan, virus SARS Cov-2 penyebab Covid-19 masuk ke dalam saluran pernapasan dan akan hinggap dan melekat pada ACE2 tersebut. Makin banyak ACE2 dalam tubuh, makin besar pula virus ini menempel dan masuk dalam tubuh lalu merusak saluran napas.

RHT yang mengandung ekstrak minyak ini berfungsi memperkuat ACE2, sehingga membantu mencegah virus untuk masuk.

Meski telah digunakan di Armenia dan mendapatkan hasil yang baik, RHT sendiri masih belum rampung menjalankan clinical trial di Indonesia. Sehingga, sejauh ini, RHT baru mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai suplemen kesehatan, dan bukan obat.

"Karena belum selesai menjalankan clinical trial, belum boleh diklaim sebagai obat corona walaupun ada testimoni, tapi belum berdasarkan sains," sambung Eko.

Dalam program yang sama, Direktur Rhea yang juga ilmuwan dan putra dari Profesor Yousef Babikian, yakni Dr. Haig Babikian menurutkan bahwa RHT semula dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kesehatan tubuh dari dalam.

"Semula, tujuan dari RHT ini adalah fokus memperbaiki sel tubuh yang menyebabkan kerusakan organ tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat hidup lebih sehat," tambahnya.

Namun setelah pandemik Covid-19 terjadi, mereka, bekerjasama dengan sejumlah lembaga sains di dunia, mencari tahu lebih dalam soal apakah RHT juga bisa bekerja untuk mengatasi SARS Cov-2.

"Dari berbagai hasil tes lab dengan meragam metode, kita menemukan bahwa ini juga bisa bermanfaat dan membantu melawan SARS Cov-2," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA