Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Netanyahu: Serbia Menjadi Negara Eropa Pertama Yang Pindahkan Kedutaan Besarnya Ke Yerusalem

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 05 September 2020, 16:20 WIB
Netanyahu: Serbia Menjadi Negara Eropa Pertama Yang Pindahkan Kedutaan Besarnya Ke Yerusalem
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Net
rmol news logo Hal mengejutkan terjadi pada Jumat (4/9) di mana Serbia mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan kedutaannya dar Tel Aviv ke Yerusalem. Kemudian ditambah lagi kabar mengejutkan lainnya, yaitu Kosovo yang mayoritas Muslim akhirnya mengakui negara Israel.

Keputusan itu adalah bagian dari kesepakatan normalisasi ekonomi Serbia-Kosovo. Jelang akhir pekan peristiwa-perisiwa bersejarah itu terjadi dalam satu pertemuan di satu tempat, Gedug Putih, di bawah mediasi seorang Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Serbia akan menjadi negara Eropa pertama yang memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, menyusul pengakuan Washington atas Yerusalem yang diperebutkan sebagai ibu kota Israel hampir tiga tahun lalu.

Kosovo juga akan mendirikan misi Israel di Yerusalem dan sebagai gantinya mendapatkan pengakuan Israel, karena berusaha untuk lebih melegitimasi deklarasi kemerdekaan dan kenegaraan tahun 2008.

"Saya berterima kasih kepada teman saya, Presiden Serbia atas keputusan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan untuk memindahkan kedutaan besarnya di sana," kata Netanyahu, seperti dikutip dari France24, Sabtu (5/9).

Serbia akan mewujudkan langkah kontroversial itu, memindahkan kedutaan pada Juli 2021.

Netanyahu juga memuji langkah tegas Kosovo dan mengatakan Israel akan menjalin hubungan diplomatik dengan Kosovo.

Setelah dua hari pertemuan dengan pejabat administrasi Trump, Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti setuju untuk bekerja sama dalam berbagai bidang ekonomi untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.

Setelah pengumuman itu, Netanyahu berterima kasih kepada Trump atas perannya dalam terus memajukan posisi diplomatik Israel.

"Saya berterima kasih kepada teman saya Presiden Vucic dari Serbia atas keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan mereka," kata Netanyahu. "Saya juga ingin berterima kasih kepada teman saya Donald Trump atas kontribusinya terhadap pencapaian ini."

Isyarat kepada Israel adalah bagian dari dorongan pemerintahan Trump untuk meningkatkan kedudukan internasional negara Yahudi itu, yang termasuk kecaman keras atas kritik terhadap Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan di tempat-tempat internasional lainnya.

Baru-baru ini, pemerintah menjadi perantara kesepakatan bagi Israel dan Uni Emirat Arab untuk menormalisasi hubungan. Itu diikuti oleh penerbangan komersial pertama antara Israel dan UEA, dengan negara tetangga Arab Saudi dan Bahrain untuk memungkinkan penerbangan semacam itu melewati wilayah udara mereka.

Negara-negara Arab tambahan, termasuk Sudan, Bahrain dan Oman, telah diidentifikasi sebagai negara-negara yang mungkin segera juga akan menormalkan hubungan dengan Israel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA