Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kamala Harris: Pernyataan Donald Trump Soal Vaksin Covid-19 Hanya Untuk Cari Dukungan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 06 September 2020, 09:31 WIB
Kamala Harris: Pernyataan Donald Trump Soal Vaksin Covid-19 Hanya Untuk Cari Dukungan
Kandidat Wakil Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump saat ini tengah gencar untuk melakukan vaksinasi Covid-19 pada beberapa kelompok sebelum pemungutan suara pada 3 November 2020.

Langkah tersebut dilakukan bahkan ketika belum ada vaksin Covid-19 yang merampungkan uji klinis tahap akhir untuk melihat kemanjuran dan keamannya.

Tak ayal, keputusan Trump itu dikritisi oleh kandidat Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Harris mengatakan, ia tidak akan memercayai pernyataan Trump terkait dengan vaksin Covid-19. Pasalnya, Trump sering kali menekan opini para ahli kesehatan mengenai pandemik Covid-19.

"Saya tidak akan mempercayai Donald Trump. Saya tidak akan mempercayai kata-katanya begitu saja," ujar Harris dalam cuplikan wawancaranya dengan CNN pada Sabtu (5/9).

Menurut Harris, Trump kemungkinan menggunakan vaksin Covid-19 yang bahkan belulm teruji untuk memoles citranya.

"Dia sedang menghadapi pemilihan yang akan datang dalam waktu kurang dari 60 hari dan dia memahami apa pun yang dia bisa untuk berpura-pura menjadi pemimpin, padahal sebenarnya tidak," jelas Harris.

Sejauh ini, baik Gedung Putih, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) belum memberikan komentar.

Sebelumnya pada Rabu (2/9), CDC sudah menghubungi pejabat di semua 50 negara bagian dan lima kota besar AS terkait perencanaan distribusi vaksin Covid-19.

Berdasarkan dokumen yang dirilis oleh New York Times, saat ini CDC sedang mempersiapkan satu atau dua vaksin potensial Covid-19 yang akan tersedia dalam jumlah terbatas untuk disebarkan paling cepat pada akhir Oktober.

Penyebaran akan dilakukan untuk kelompok berisiko tinggi termasuk petugas kesehatan, personel keamanan nasional, dan penghuni serta staf panti jompo.

Vaksin yang akan diberikan adalah yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna.

Meski begitu, pakar penyakit menular terkemuka AS, Dr. Anthony Fauci menyebut, berdasarkan tingkat pendaftaran pasien dalam uji coba vaksin Covid-19 yang sedang berlangsung, data klinis untuk mengetahui keamanan dan keefektifan dari vaksin baru akan diketahui pada November atau Desember.

Sehingga, artinya, distribusi awal yang direncanakan oleh CDC akan melewati tahap uji klinis, tanpa mengetahui vaksin aman dan efektif.

Menurut perhitungan Reuters, sampai saat ini AS sudah melaporkan sekitar 6,2 juta kasus Covid-19 dengan lebih dari 187 kematian akibat virus corona. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA