Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil, Irshad Hossain mengonfirmasi, setidaknya ada 20 orang yang tewas dan 17 lainnya dalam kondisi kritis karena menderita luka bakar parah.
Di antara korban jiwa ledakan yang terjadi ketika shalat Jumat malam tersebut adalah seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, muazin, dan imam. Sedangkan, mereka yang terluka mendapatkan perawatan di Institut Bedah Plastik Sheikh Hasina, Dhaka
Wakil Asisten Direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil, Anayet Hossain mengatakan, para pasien yang berada dalam kondisi kritis mengalami luka bakar di trakea.
Ia juga mengatakan, beberapa korban mengalami luka bakar 30 hingga 70 persen dari tubuh mereka.
Sementara itu,
Anadolu Agency pada Sabtu (5/9) melaporkan, pemerintah membuat tiga komite untuk menyelidiki insiden tersebut, termasuk satu oleh petugas pemadam kebakaran.
Menteri Negara Ketenagalistrikan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Nasrul Hamid dalam pernyataan langsungnya menginstruksikan kepada seluruh perusahaan distribusi tenaga listrik untuk memeriksa sambungan listrik dan kondisi AC masjid, kelenteng, dan lembaga keagamaan lainnya di wilayah yang mereka jangkau.
"Jika saya menemukan kelalaian pejabat di departemen kami, mereka akan menghadapi tindakan hukuman," ujar Nasrul.
Saat ini Hossein mengatakan, investigasi sudah dimulai dan belum ada kepastian ledakan dipicu oleh AC.
Kendati begitu, warga setempat menuturkan, sebuah pipa di bawah masjid dan gas tampaknya telah bocor dan menumpuk di dalam ruangan tempat ibadah tersebut ketika jendela ditutup.
"Ledakan mungkin dipicu oleh percikan api ketika seseorang mencoba menyalakan atau mematikan AC atau kipas angin," lapor
The Dhaka Tribune.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: