Setelah ditunda selama satu bulan karena terjadi lonjakan kasus Covid-19, Selandia Baru akhirnya akan menggelar pemilu dengan kampanye yang dimulai pada Minggu (6/9).
Dalam sebuah upacara singkat, pembukaan kampanye dimulai dengan membubarkan parlemen, mengutip
Reuters.
Petahana, Perdana Menteri Jacinda Ardern masih terus meningkatkan popularitasnya menjelang pemungutan suara.
Pemimpin perempuan termuda di dunia pada 2017 tersebut saat ini masih unggul karena aksi tanggap cepat yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Selandia Baru selama ini menjadi salah satu negara model dalam penanganan wabah Covid-19. Meski harus berulang kali menerapkan
lockdown, baik secara nasional maupun parsial, Selandia Baru memiliki nasib yang jauh lebih baik dari negara lain.
Hingga Sabtu (5/9), Selandia Baru mencatatkan 1.767 kasus Covid-19 setelah melaporkan peningkatan 24 infeksi baru yang terkait dengan klaster di Auckland.
Sehari sebelumnya, Jumat (4/9), pemerintah sudah memperpanjang level siaga tahap 2.5 di negara bagian tersebut setidaknya hingga pertengahan September.
Selain penanganan pandemi, nama Ardern juga mencuat dalam merespons penembakkan di dua masjid Christchurch. Ia berhasil menangani pembunuhan massal terburuk di Selandia Baru tersebut dengan baik.
Setelah insiden tersebut terjadi pada tahun lalu, Ardern langsung mengeluarkan aturan terkait kepemilikan senjata.
Hasil dari jajak pendapat menunjukkan, Partai Buruh yang dipimpin Ardern memiliki keunggulan yang kuat atas Partai Nasional yang konservatif.
Pada Juli, pemimpin Partai Nasional, Todd Muller mengundurkan diri setelah terlibak skandal ketika seorang anggotanya membocorkan informasi mengenai wabah Covid-19 di Selandia Baru kepada media.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: