Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: China Ingin Ubah Wuhan Dari Pusat Virus Corona Jadi Korban Yang Pertama Pulih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 06 September 2020, 14:03 WIB
Pengamat: China Ingin Ubah Wuhan Dari Pusat Virus Corona Jadi Korban Yang Pertama Pulih
Seorang kakek di Wuhan mengenakan masker ketika pandemi Covid-19/Net
rmol news logo China tengah gencar mengubah citra Kota Wuhan setelah menjadi pusat penyebaran virus corona di dunia. Beijing tampaknya ingin membuat Wuhan seakan "terlahir kembali".
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Para pejabat China saat ini berusaha untuk menyebar keraguan mengenai asal muasal virus corona dari kota tersebut. Mereka mencoba menggeser Wuhan sebagai korban Covid-19 yang berhasil pulih, bahkan ketika sejumlah negara besar tengah berjuang habis-habisan.

"Saar ini, ada beberapa tempat di dunia, di mana Anda tidak memerlukan masker dan dapat berkumpul," ujar seorang pejabat China, Lin Songtian menyiratkan tempat tersebut adalah Wuhan.

"Ini membuktikan kemenangan Wuhan atas virus dan bahwa kota tersebut kembali berbisnis," sambungnya, melansir AFP.

Satu pekan yang lalu, Wuhan telah membuka kembali sekolah-sekolah. Kota di Provinsi Hubei tersebut juga menjamu belasan eksekutif perusahaan multinasional, mulai dari Panasonic, Dow, hingga Nokia.

Seorang analis Asia dari Eurasia Group, Kelsey Broderick mengatakan, Beijing tampak ingin mengubah narasi dengan menghilangkan fakta bahwa pasar makanan laut di Wuhan diyakini sebagai titik pertama penyebaran pandemi.

Alih-alih, mereka menekankan keberhasilan Wuhan dalam menangani wabah dan menjadi yang pertama pulih.

"Beijing menginginkan narasinya menjadi, 'Kami menanganinya, kami dapat membantu Anda menanganinya dan (mudah-mudahan) kami yang pertama memiliki vaksin yang berhasil'," ujar dia.

"Itu benar-benar satu-satunya cara China untuk dapat keluar sebelum gagasan pasar basah di Wuhan yang memulai krisis ini," sambungnya.

Upaya perubahan citra Wuhan itu juga ditunjukkan dengan tur tiga hari yang dilakukan oleh pemerintah dengan menyertakan outlet media asing ke kota tersebut.

Tur tersebut menampilkan opera siswa sekolah dasar, renovasi pasar Wuhan, hingga wisata di tepi Sungai Yangtze.

Menurut Direktur Pusat Kebijakan China Universitas Nasional Australia, Yun Jiang, upaya Beijing tersebut juga diuntungkan dengan buruknya penanganan wabah di Amerika Serikat (AS).

"Fakta bahwa AS tidak hanya tidak berbuat cukup, tetapi sebenarnya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan Amerika, merupakan bantuan besar bagi China," katanya.

Pada awal pandemi Covid-19, kota berpenduduk 11 juta orang tersebut lumpuh karena pemerintah menerapkan isolasi selama berminggu-minggu. Sebanyak 80 persen dari kematian akibat Covid-19 di China berasal dari Wuhan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA