Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jika Rusia Tak Klarifikasi Kasus Keracunan Alexei Navalny, Eropa Berpotensi Batalkan Proyek Pipa Nord Stream

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 06 September 2020, 15:21 WIB
Jika Rusia Tak Klarifikasi Kasus Keracunan Alexei Navalny, Eropa Berpotensi Batalkan Proyek Pipa Nord Stream
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas/Net
rmol news logo Sebagai Presiden Dewan Uni Eropa, Jerman kemungkinan sedang mempersiapkan sanksi untuk Rusia terkait dengan dugaan keracunan terhadap pemimpin oposisi Kremlin, Alexei Navalny.

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas pada Minggu (6/9) mengatakan, Uni Eropa kemungkinan akan memberikan tanggapan jika Rusia tidak segera memberikan klarifikasi terkait insiden yang menimpa Navalny.

"Jika dalam beberapa hari mendatang Rusia tidak membuat klarifikasi apa yang terjadi, kami akan mendorong untuk membahas tanggapan dengan sekutu," ujar Maas kepada harian Jerman, Bild.

Ia mengatakan, sanksi apa pun yang diputuskan harus ditargetkan.

Pekan lalu, Jerman yang merawat Navalny mengatakan memiliki bukti yang kuat bahwa kritikus Presiden Rusia, Vladimir Putin tersebut telah diracun agen saraf buatan Uni Soviet, Novichok.

Maas juga mengatakan ada beberapa indikasi bahwa Rusia berada di balik insiden racun tersebut.

"Zat mematikan meracuni Navalny, telah ditemukan di tangan pihak berwenang Rusia masa lalu. Hanya sejumlah kecil orang yang memiliki akses ke Novichok dan racun itu digunakan oleh dinas rahasia Rusia dalam serangan terhadap mantan agen Sergei Skripal," jelas Maas.

Pernyataan Maas merujuk pada serangan terhadap Skripal yang merupakan agen ganda pada 2018 di Kota Salisbury, Inggris.

Kendati begitu, Kremlin terus membantah telah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Jerman juga belum memberikan informasi terkait temuannya pada jaksa penuntut di Moskow.

Di tengah masih belum jelasnya insiden yang menimpa Navalny, France24 memuat, tekanan Jerman terhadap Rusia tampak akan berdampak pada proyek pipa Nord Stream 2 yang disengketakan.

Proyek kontroversial senilai 10 miliar euro tersebut dimaksudkan untuk mengirim gas Rusia ke Eropa walau ditentang dengan keras oleh Amerika Serikat.

"Saya berharap Rusia tidak memaksa kami untuk mengubah posisi di Nord Stream," ujar Maas memperingatkan potensi pembatalan proyek sebagai salah satu opsi sanksi.

Namun pada Sabtu (5/9), Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, kasus Navalny tidak dapat dikaitkan dengan proyek pipa.

Navalny yang merupakan seorang aktivis sekaligus pengacara terkemuka di Rusia dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan di atas pesawat yang akan membawanya ke Moskow.

Ia diduga mengalami keracunan setelah meminum teh di bandara Tomsk.

Setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit Omsk, Navalny diterbangkan ke Jerman untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA