Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

90 Persen Karyawan Sinovac Dan Keluarganya Telah Disuntik Vaksin Corona Eksperimental

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 06 September 2020, 19:49 WIB
90 Persen Karyawan Sinovac Dan Keluarganya Telah Disuntik Vaksin Corona Eksperimental
Mayoritas karyawan dan keluarga karyawan Sinocav telah disuntuk vaksin corona eksperimental/Net
rmol news logo Perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac Biotech Ltd memberikan vaksin corona atau Covid-19 eksperimental kepada sekitar 90 persen karyawan dan keluarga mereka.

Diketahui bahwa Sinovac merupakan salah satu perusahaan yang ikut dalam "perlombaan" global untuk menemukan vaksin Covid-19. Perusahaan ini menemukan vaksin corona eksperimental yang disebut dengan CoronaVac itu sendiri saat ini tengah dalam uji klinis Fase 3.

CEO Sinovac Biotech Ltd Yin Weidong mengatakan kepada Reuters pada Minggu (6/9) bahwa vaksin corona eksperimental tersebut telah dimasukkan dalam skema darurat yang diberlakukan oleh pemerintah di China.

Skema darurat itu diluncurkan pada Juli lalu dan ditujukan untuk kelompok tertentu, termasuk staf medis dan mereka yang bekerja di pasar makanan serta di sektor transportasi dan jasa.

Tujuan skema darurat ini adalah untuk melindungi para pekerja tersebut dari potensi kebangkitan penularan Covid-19.

Sejak skema darurat itu diberlakukan, tidak banyak rincian soal pelaksaanannya. Namun akhir pekan ini, Yin mengungkapkan penggunaan vaksin corona eksperimental CoronaVac dalam skema darurat itu.

Dia menjelaskan bahwa ada sekitar 2.000 hingga 3.000 karyawan dan keluarga karyawan Sinovac yang disuntikkan vaksin corona eksperimental tersebut di bawah skema darurat. Dia menekankan bahwa pemberian vaksin itu dilakukan secara sukarela.

"Sebagai pengembang dan produsen vaksin, wabah baru dapat berdampak langsung pada produksi vaksin kami," kata Yin di sela-sela pameran perdagangan internasional di Beijing, menjelaskan mengapa perusahaannya dimasukkan dalam skema darurat pemerintah China itu.

Dia menjelaskan bahwa data yang dikumpulkan dari program atau skema darurat itu dapat memberikan bukti keamanan vaksin, tetapi data tersebut, yang bukan merupakan bagian dari protokol uji klinis terdaftar, tidak akan digunakan sebagai bahan utama yang ditinjau oleh regulator dalam menilai apakah akan menyetujui vaksin untuk penggunaan komersial.

Lebih lanjut Yin menuturkan bahwa mereka yang memilih untuk diinokulasi atau diberikan vaksin, termasuk istri dan orang tua karyawan, telah diberitahu tentang potensi efek samping serta seluk beluk mengenai vaksin corona eksperimental itu sebelum diberikan suntikan.

Yin yang mengaku bahwa dia juga sudha disuntik vaksin eksperimental tersebut, mengatakan bahwa para dokter menanyakan tentang kondisi kesehatan mereka sebelum vaksinasi. Dia juga mengklaim, tingkat  reaksi merugikan di antara mereka yang divaksinasi sangat rendah.

Merujuk pada hasil ujicoba tahap menengah yang disponsori oleh Sinovac yang dipublikasikan bulan lalu, efek samping setelah mengonsumsi CoronaVac di antaranya adalah kelelahan, demam dan nyeri, dengan gejala kebanyakan ringan.

Sejauh ini, diketahui belum ada vaksin corona yang lolos uji coba berskala besar dan final untuk membuktikan bahwa vaksin itu efektif dan cukup aman untuk melindungi orang dari virus tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA