Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aktivis Joshua Wong Ajak Boikot Film Mulan, Netizen China: Kami Jadi Punya Alasan Untuk Menontonnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 07 September 2020, 06:36 WIB
Aktivis  Joshua Wong Ajak Boikot Film Mulan, Netizen China: Kami Jadi Punya Alasan Untuk Menontonnya
Joshua Wong diapit oleh aktivis Agnes Chow dan anggota parlemen pro-demokrasi Au Nok-hin saat dia berpidato di depan media di Hong Kong/Net
rmol news logo Aktivis pro demokrasi Hong Kong Joshua Wong kembali membuat ulah dengan menyerukan aksi boikot film terbaru Disney Mulan yang dibintangi actor China-Amerika Liu Yifey.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Alih-alih dapat banyak dukungan, aksinya justru membuat jengkel sebagian besar netizen Tiongkok. Mereka mengatakan justru dengan aksinya itu mereka jadi punya alasan untuk menonton film tersebut.

Wong telah menghasut publik untuk memboikot ‘Mulan’ sejak tahun lalu pasca pemeran utamanya Liu, membuat komentar yang mendukung polisi Hong Kong di media sosial Sina Weibo.

Dalam tweet-nya, Wong mencoba menghasut publik untuk memboikot film tersebut dengan premis hak asasi manusia dan kebebasan, dengan mengatakan bahwa Disney telah bersujud pada pemerintah China.

#Disney bersujud ke Beijing dan karena Liu Yifei secara terbuka dan bangga mendukung kebrutalan polisi di Hong Kong , Saya mendorong semua orang yang percaya pada hak asasi manusia untuk #BoycottMulan,” tulisnya seperti dikutip dari GT, Minggu (6/9).

Apa yang disebut boikot, bagaimanapun, tampaknya telah memicu rasa patriotisme di media sosial China karena banyak netizen mengatakan mereka memutuskan untuk membeli tiket Mulan untuk melawan orang yang dianggap separatis Hong Kong tersebut.

“Saya tidak ingin menonton film ini, tetapi setelah komentar Wong, saya memutuskan untuk menontonnya,” kata seorang netizen di Weibo.

“Tujuan para separatis ini sama sekali bukan untuk melawan Mulan, tetapi menggunakan nama 'Mulan' untuk mempromosikan apa yang disebut demokrasi dan kebebasan dan untuk mendiskreditkan China!” kata yang lain.

Shi Wenxue, seorang kritikus film yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times pada hari Minggu bahwa jika separatis Hong Kong menghasilkan perlawanan yang sangat kuat secara online, itu pasti akan meningkatkan rasa patriotisme di antara penonton China dan menambah momentum untuk box office film tersebut.

Film karya sineas Niki Caro itu telah dirilis di AS pada hari Jumat (4/9) dan akan dirilis secara resmi di daratan China pada tanggal 11 September mendatang. Film ini telah mendapat skor 79 di Rotten Tomatoes dengan berbagai  ulasan yang positif di internet.

"Boikot itu hanya sebagian kecil dari orang-orang yang mencoba mempolitisasi film tersebut dan tampaknya tidak akan berpengaruh besar pada box office terakhirnya,” kata Shi.

Shi berkata bahwa kualitas film itu sendiri akan menjadi keputusan terakhir untuk popularitasnya.

Setelah reporter Global Times Fu Guohao dan seorang turis dipukuli oleh gerombolan pengunjuk rasa radikal di bandara Hong Kong pada Agustus tahun lalu, semua lapisan masyarakat di Hong Kong dan daratan Tiongkok mulai mengutuk keras tindakan keji ini dan menuntut agar Polisi Hong Kong dengan tegas menegakkan hukum dan mempertahankan supremasi hukum di Hong Kong.

Aktris Liu mem-posting ulang konten yang mendukung penegakan hukum polisi di Weibo pribadinya, mengganggu beberapa ekstremis di Hong Kong yang kemudian menyerukan boikot terhadap Liu, Disney, dan Mulan.

Versi live-action Mulan yang dibintangi Liu, Donnie Yen, Jet Li dan Gong Li awalnya dijadwalkan akan dirilis di Amerika Utara pada 27 Maret, tetapi ditunda karena pandemik Covid-19. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA