Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Sidang Umum PBB, Taiwan Minta Dukungan Dari Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 07 September 2020, 09:57 WIB
Jelang Sidang Umum PBB, Taiwan Minta Dukungan Dari Indonesia
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu/Net
rmol news logo Pekan depan, 15 September, PBB akan menggelar Sidang Umum untuk memperingati 75 tahun penandatanganan Piagam PBB.

Melalui pernyataan tertulisnya pada Senin (7/9), Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu meminta Indonesia dan negara lain untuk mendukung partisipasi Taipei dalam konferensi, mekanisme, dan kegiatan PBB.

"Keberhasilan yang luar biasa dalam menangani pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa partisipasi Taiwan di PBB dapat berkontribusi pada kesejahteraan manusia," ujar Wu.

Di tengah krisis kesehatan global karena Covid-19, dunia harus melakukan upaya bersama dan Taiwan siap melakukannya di bawah payung PBB.

Untuk itu, Wu meminta PBB untuk lebih inklusif dan tidak boleh mengabaikan negara mana pun dan siapa pun dalam hal solidaritas melawan pandemi.

"Namun kenyataannya, Taiwan terus menerus dikesampingkan dari sistem organisasi PBB," sambungnya.

Hal tersebut, Wu katakan, tidak dapat terlepas dari tekanan China yang "dengan keliru" menggunakan Resolusi 2758 yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada 1971 sebagai dasar hukum untuk menolak partisipasi Taiwan.

"Faktanya, resolusi tersebut tidak membahas masalah perwakilan Taiwan di PBB, juga tidak menyebutkan bahwa Taiwan adalah bagian dari Republik Rakyat Tiongkok," terang Wu.

Lebih lanjut, Wu mengatakan, mencegah Taiwan berpartisipasi di PBB merupakan kerugian bagi komunitas internasional yang tengah berusaha menghentikan pandemi dan mencapai kehidupan normal kembali.

Sejauh ini, ia mengungkap, kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Taiwan hanya kurang dari 500 dengan angka kematian satu digit.

Selain itu, hingga akhir Juni, Taiwan juga sudah menyumbangkan 51 juta masker medis, 1,16 juta masker N95, 600.000 baju isolasi, 35.000 termometer dahi dan berbagai peralatan medis lainnya ke lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA