Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kembali Puluhan Ribu Massa Berbaris Melawan Lukashenko, Belarusia Menuntut Keadilan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 07 September 2020, 14:38 WIB
Kembali Puluhan Ribu Massa Berbaris Melawan Lukashenko, Belarusia Menuntut Keadilan
Aksi unjuk rasa kembali pecah di Kota Minsk pada Minggu (6/9)/Net
RMOL Puluhan ribu warga Belarusia turun ke jalan dalam aksi protes baru yang terjadi pada Minggu (6/9). Menekankan lagi ketidakpuasan mereka terhadap kemenangan orang kuat Alexandr Lukashenko pada pemilihan Belarus yang dianggap penuh kecurangan.

Aparat telah mengamankan 100 orang dalam aksi protes di ibu kota Minsk dan beberapa kota lainnya pada Minggu, menurut Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Olga Chemodanova.

Jumlah massa untuk protes tersebut tidak segera dilaporkan, tetapi Ales Bialiatski, kepala organisasi hak asasi manusia Viasna, mengatakan demonstrasi di Minsk menarik lebih dari 100.000 orang.

Ini adalah akhir pekan yang berurut-turut berisi demonstrasi massal karena Lukashenko tidak bersedia melepaskan jabatannya dan menganggap kemenangannya adalah sah, dikutip dari TRT, Senin (7/9).

Di Minsk, aparat terpaksa memukul mundur para demonstran di dekat istana kepresidenan. Bahkan, mereka menggunakan semprotan merica dan tongkat.

Puluhan ribu orang menentang pengamanan ketat dan melakukan unjuk rasa itu terdiri dari orang tua dengan anak-anak, hingga pelajar, bahkan ada dari pendeta Katolik hingga atlet terkemuka. Mereka turun ke jalan untuk menunjukkan sikap menantang.

Banyak yang memegang bendera merah-putih dan poster demo, sementara ada bunyi tetabuhan dan drum serta alat musik lainnya. Beberapa demonstran menari atau berjalan di atas panggung.

Protes yang belum pernah terjadi sebelumnya pecah setelah Lukashenko, yang telah memerintah negara bekas Soviet itu selama 26 tahun, mengklaim terpilih kembali dengan 80 persen suara pada 9 Agustus.

Mereka ingin Lukashenko mengundurkan diri setelah terpilih kembali bulan lalu di tengah tuduhan kecurangan.

Pada hari Minggu itu, sederet pengunjuk rasa berbaris menuju kediaman Lukashenko di Istana Kemerdekaan sambil berteriak 'Adili' dan 'Berapa Anda dibayar?'

"Saya mendukung pemilihan baru yang jujur," kata salah seorang pengunjuk rasa.

"Lukashenko harus pergi," kata pengunjuk rasa lainnya.

Lukashenko menjadi berita utama media-media Eropa selama beberapa pekan ini.

Pada hari Kamis, Lukashenko menjamu Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin dan mengatakan kedua negara telah berhasil menyetujui masalah yang mereka 'tidak bisa setujui sebelumnya.

Pemimpin berkumis itu mengatakan bahwa dia berencana untuk 'memenuhi semua kebutuhan' dengan Putin di Moskow dalam beberapa minggu ke depan.

Lukashenko membantah tuduhan kecurangan. Dia menyalahkan beberapa negara Uni Eropa, khususnya Polandia dan Lituania, mencoba memaksa perubahan rezim. Pemain berusia 66 tahun itu berjanji akan membela Belarusia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA