Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sempat Terguncang Oleh Covid-19, Uni Eropa Berhasil Kembali Solid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 08 September 2020, 08:21 WIB
Sempat Terguncang Oleh Covid-19, Uni Eropa Berhasil Kembali Solid
Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani dalam diskusi virtual RMOL World View/RMOL
rmol news logo Penanganan pandemi Covid-19 harus dilakukan bersama oleh semua negara. Namun, forum multilateral mendapatkan tantangan karena negara-negara fokus pada penanganan wabah di dalam negeri.

Hal tersebut dapat terlihat salah satunya dari Uni Eropa sebagai organisasi kawasan yang menjadi role model. Dikenal sangat solid, Uni Eropa pun terguncang dengan pandemi Covid-19.

Meski begitu, Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani mengatakan, seiring berjalannya waktu, Uni Eropa berhasil menemukan dasarnya dan kembali solid.

Esti mengatakan, ketika awal wabah muncul, Italia merupakan episentrum virus. Ketika itu, negara-negara anggota Uni Eropa disibukkan oleh penanganan wabah di dalam negeri dengan memberlakukan lockdown, baik parsial maupun nasional.

"Ini yang menyembabkan tampaknya soliditasnya berkurang. Tapi tidak demikian situasinya karena setelah perjalanan yang cukup panjang, mereka kembali ke core-nya," ujar Esti dalam diskusi virtual RMOL World View bertajuk "Uji Coba Solidaritas Uni Eropa" pada Selasa (8/9).

Ketika Italia menjadi negara paling terdampak di kawasan, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte sempat mengkritik Uni Eropa karena lambat dalam memberikan bantuan.

Situasi kemudian mulai tidak stabil dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di negara-negara bagian selatan, termasuk Spanyol.

"Spanyol pada satu sisi kemudian memiliki tingkat kematian maupun infeksi melebihi Italia. Kabanyakan negara-negara anggota Uni Eropa di selatan itu mengalami lonjakan yang lebih besar dari utara," jelasnya.

Solidaritas Uni Eropa, menurut Esti kemudian ditantang ketika merumuskan dana bantuan.

Negara-negara di selatan dikenal memiliki ekonomi yang tidak sekuat di utara. Mereka memiliki utang yang lebih besar. Alhasil, perlu waktu yang lama hingga akhirnya Uni Eropa menyepakati dana bantuan sebesar 1,8 triliun euro yang disahkan pada Juli.

"Namun demikian ada negosiasi-negosiasi. Treatment pemberiannya sama tetapi cara pembagian berapa besar untuk grand, berapa untuk low tergantung pada kemampuan ekonomi negara-negara itu," sambung Esti.

Berhasilnya Uni Eropa mencapai kesepakatan bukan hanya sebuah keberhasilan untuk menangani pandemi Covid-19, namun juga untuk dapat kembali bekerja sama dengan solid.

"Saya kira ini suatu pelajaran yang luar biasa sangat baik untuk kita lihat, bagaimana suatu organisasi yang sudah menjadi role model pun sempat terjadi kegalauan, kesulitan, untuk menyatukan suara," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA